Rusdin Tompo Serahkan Buku Mantan Camat Parangloe Era 70-80-an ke Dinas Perpustakaan

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rusdin Tompo menyerahkan beberapa bukunya ke Dinas Perpustakaan Kabupaten Gowa dan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Senin, 16 Agustus 2021.

Penyerahan buku ini untuk menambah bahan koleksi perpustakaan dan mendukung gerakan literasi di Sulsel.

Salah satu buku yang diserahkan itu berjudul “Keluarga Pagarra”, berkisah tentang H Pagarra Dg Rumpa, yang pernah menjabat sebagai Camat Parangloe, Kabupaten Gowa, sejak 1978-1985.

“Saya menyerahkan buku-buku ini agar punya nilai manfaat, dapat dibaca orang, bisa jadi referensi dan pembelajaran bagi pembacanya,” ujar Rusdin Tompo, ketika memberikan bukunya kepada Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Gowa, Muh. Taslim, SH, MH.

Rusdin Tompo, yang belakangan kerap mengadakan kegiatan pembacaan puisi itu menjelaskan, buku “Keluarga Pagarra” punya banyak pesan dan nilai moral. Karena menggambarkan ketekunan, kedisiplinan, dan pengabdian seorang anggota Brimob, yang sukses dalam karier dan keluarganya.

Semasa hidupnya, suami Hj Intang Dg Baji itu menggunakan nilai budaya dan kearifan lokal Makassar dalam mendidik anak-anaknya.

Anak-anaknya sering diberi nasihat dan motivasi yang sarat makna. Misalnya mallakko ri Allah Ta’ala (takutlah kamu kepada Allah Ta’ala), lamung-lamungko ri atinna tauwa (tanamlah kebajikan di hati orang) dan cakkoi assala’nu (sembunyikan asal-usulmu).

Ketika menjabat sebagai Camat Parangloe, H Pagarra Dg Rumpa termasuk berhasil. Pejabat setingkat menteri pernah berkunjung ke Parangloe, yakni Menhankam/Pangab, Jend TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir, Menteri Penerangan, Jend TNI (Purn) Ali Moertopo, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef.

“Nene’ Umpa’ merupakan sosok yang saya kagumi. Beliau salah satu camat terbaik, ketika memimpin Parangloe,” kenang Firman Hamid Pagarra, S.STP, M.Pub. Pol, Kabag Protokol Kota Makassar, tentang kakeknya H Pagarra Dg Rumpa.

- Iklan -

H Pagarra Dg Rumpa begitu memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Anak-anaknya terbilang sukses. Mereka adalah dr H Haeruddin Pagarra, Sp.A, Dra Hj Hasnah Pagarra (alm), Prof Ir Hj Halifah Pagarra, M.Si, Ph.D, Dr dr Hj Halimah Pagarra, Sp.M(K), Dra Halidjah Pagarra, Brigjen (Pol) Drs Halim Pagarra, MH, Hawiah Pagarra, S.P, MM, dan Hamzah Pagarra, S.Kom, M.Pd.

Buku lain yang disumbangkan Rusdin adalah “Memoar La Sirama: Jejak Anak Kampung”, tentang kisah hidup mantan Kepala RRI Jakarta, serta buku “Green Tea dan Bunga”.

Ada lagi buku puisinya “Kata Sebagai Senjata” dan antologi puisi “Resolusi dalam Puisi” yang merupakan kumpulan puisi para penulis yang tergabung dalam grup Komunitas Puisi (KoPi) Makassar.

Muh. Taslim mengucapkan terima kasih atas sumbangan tersebut. Dikatakan, pihaknya memang membutuhkan buku-buku untuk menambah koleksi, baik dari segi jumlah maupun keberagaman tema. Tak hanya untuk koleksi Dinas Perpustakaan, tapi juga untuk perpustakaan komunitas maupun perpustakaan desa.

Apalagi, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, mendorong supaya di setiap desa ada perpustakaan desa. Tantangannya, bagaimana menambah koleksi bahan pustaka yang ada.

Kadang ada permintaan sumbangan buku dari perpustakaan masjid untuk keperluan bacaan anak-anak TPA, remaja masjid atau jamaah. Sehingga kita butuh dukungan untuk menambah koleksi bahan pustaka, termasuk dari penggiat literasi.

Kepala Seksi Pembinaan Perpustakaan dan Pengembangan Minat Baca, Irfan Latief, SE, yang mendampingi Kadis Perpustakaan Gowa mengakui bahwa pihaknya butuh buku-buku bertema lokal.

Tema-tema lokal dimaksud, antara lain tentang sejarah dan tokoh-tokoh lokal, termasuk buku yang mengupas kuliner lokal Sulawesi Selatan.

Selain menyerahkan buku ke Dinas Perpustakaan Gowa, buku juga diserahkan ke Dinas Perpustakaan Kota Makassar.

Rusdin Tompo menyerahkan langsung buku-bukunya kepada Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Andi Tenri A Palallo, yang didampingi Sekertaris Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Muhyiddin, dan Kabid Pengembangan Koleksi dan Pelestarian Bahan Pustaka, Indra Artati, SE, MM.

Tenri A Palallo mengapresiasi penyerahan buku tersebut, yang dinilai sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan literasi di Makassar.

Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar itu, berencana mengembangkan gerakan literasi berbasis lorong dengan mendorong anak-anak membaca dan menulis.

“Nanti kita bikin Saribattang baru, seperti yang pernah dilakukan dengan Plan Indonesia,” beber Tenri A Palallo yang lama berkecimpung sebagai aktivis dan jurnalis tersebut.

“Saribattang”, yang dimaksud adalah nama kelompok anak era 2000-an binaan Tenri A Palallo. Kelompok anak ini berhasil mengelola majalah anak “Saribattang”, yang diterbitkan atas kerja sama dengan Plan Indonesia. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU