Rusia Terancam Dicoret Sebagai Negara Tujuan Investor Barat

Invasi Rusia ke Ukraina memberikan dampak yang kian luas. Rusia terancam dicoret sebagai negara tujuan investor barat.

Rusia tergabung dalam negara berkembang paling populer dunia BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Namun, persatuan negara itu disebut akan hilang.

Sebab, Rusia bukan lagi pasar yang dapat diakses oleh investor dunia setelah invasi ke Ukraina. Mungkin sudah saatnya bagi investor untuk berhenti menyatukan semua pasar negara berkembang.

“BRICS memiliki hari mereka di bawah sinar matahari dan itu telah memudar,” kata ekonom senior di AllianceBernstein, Eric Winograd dikutip dari CNN, Rabu (16/3/2022).

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Saat ini, penyedia indeks utama AS telah menghapus saham Rusia dari indeks dengan harga nol atau efektif nol. Saham perdagangan beberapa perusahaan Rusia yang terdaftar di AS, seperti mesin pencari Yandex dan telekomunikasi MTS telah dihentikan. Kemudian Bursa Efek Moskow telah ditutup sejak 25 Februari, sehari setelah invasi.

“Gagasan bahwa negara sebesar Rusia dapat dihapus dari indeks adalah masalah besar,” lanjut Winograd.

Menurutnya, tampaknya Rusia tidak akan dimasukkan dalam dana pasar negara berkembang teratas dalam waktu dekat. Bahkan bagi investor barat yang masih mau berinvestasi dalam aset Rusia, di ambang ketidakjelasan.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

“Akankah investor merangkul Rusia lagi? Jika tidak ada likuiditas, itu adalah poin yang diperdebatkan. Tetapi juga sulit untuk percaya bahwa orang akan bergegas ke Rusia dalam waktu dekat,” kata ekonom Sen Sharma.

Menurut Sen Sharma beberapa investor mungkin mulai melihat pasar negara berkembang lainnya untuk menggantikan Rusia, seperti Taiwan Korea Selatan, Polandia, Turki, dan Meksiko begitu juga Filipina dan Indonesia.

- Iklan -

“Anda dapat menjuluki Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, dan Turki sebagai pasar MIST. Orang-orang menyukai akronim mereka,” canda Sen Sharma.

Sumber: Finance.detik.com

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU