Saham Apple Inc Menguat 7% Lonjakan Terbesar Tahun Terakhir

Saham Apple Inc menguat hampir 7 persen pada hari Jumat dan mencatatkan lonjakan persentase terbesar dalam satu hari dalam satu setengah tahun terakhir. Lonjakan ini terjadi setelah Apple Inc melaporkan pendapatan yang tinggi dan ambisi metaverse.

Dilansir dari Reuters (29/1), perusahaan pembuat iPhone ini mampu bangkit dari krisis suplai global chip komputer yang terjadi di seluruh dunia.

Perusahaan terbesar di dunia itu, berdasarkan nilai kapitalisasi pasar, meraup penjualan hampir US$124 miliar (setara Rp1,8 triliun; dengan asumsi kurs Rp14,389) dan laba US$34 miliar (setara Rp489 miliar), menunjukkan kemampuan untuk mengatasi krisis suplai tersebut.

“Apple terkenal akan kehebatan rantai pasokan dan banyak yang kini bertanya-tanya mengenai tindakan yang akan diambil Apple ke depan untuk meningkatkan posisi mereka untuk tahun kalender ini,” kata analis Third Bridge Scott Kessler.

Baca Juga:  Mengenal Stephen Hawking, Salah Satu Ilmuwan Terkemuka

Pentingnya Memahami Istilah-Istilah Saham untuk Investor Pemula
Keuntungan besar ini juga didapat setelah perusahaan memberi indikasi ketertarikan mengembangkan augmented reality di metaverse.

Apple sudah mulai melirik metaverse ketika Chief Executive Tim Cook berbicara tentang rencana berinvestasi memperluas perpustakaannya yang terdiri atas 14 ribu aplikasi augmented reality. Rencana ini kemudian mendapat respons positif dari investor.

Setidaknya 11 broker menaikkan target harga mereka untuk saham, sehingga target harga rata-rata menjadi US$188,5 (setara Rp2,7 juta), menurut data Refinitiv. Saham berakhir pada hari Jumat di US$170,33 (setara Rp2,5 juta). Saham Apple Inc Menguat

Baca Juga:  Mengenal Zero, Pesawat Tempur Legendaris Jepang pada PD II

Namun keadaan ini masih mungkin berubah dengan banyaknya pemegang saham perusahaan teknologi yang mulai khawatir akan rencana Federal Reserve Amerika Serikat untuk menaikkan suku bunga.

“Masih banyak ketidakpastian tentang sektor teknologi, yang tetap sangat mahal dan ada kemungkinan kejutan tak terduga lebih lanjut dari Federal Reserve AS,” kata Andrea Cicione, kepala strategi di TS Lombard.

- Iklan -

Berdasarkan laporan kuartalan, Apple pada hari Jumat menjadi kontributor teratas dalam bursa saham di S&P 500 (.SPX) dan Nasdaq (.IXIC). Namun, Saham Apple masih melemah 4 persen sejauh ini pada 2022.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU