Soppeng – SMKN 3 Soppeng terus menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan menghadirkan program School Mini Forest. Program ini bertujuan menciptakan kawasan hijau di lingkungan sekolah guna mengurangi emisi karbon dan menumbuhkan kesadaran siswa terhadap pentingnya ekosistem yang sehat.
Meskipun dikenal sebagai institusi yang berfokus pada keahlian teknologi komputer, jaringan, dan instalasi listrik, para siswa tetap memiliki semangat tinggi dalam menjaga lingkungan. Melalui program ini, mereka tidak hanya menanam pohon, tetapi juga mempelajari manfaat ekologis serta cara perawatan tanaman secara efektif.
Berawal dari Tantangan, Berbuah Prestasi
Ketua tim School Mini Forest, Anisa, mengungkapkan bahwa program ini bermula dari tantangan dalam kompetisi yang diadakan oleh Yayasan MATEPE Kabupaten Soppeng. Awalnya, tim sempat ragu bersaing dengan sekolah lain. Namun, berkat bimbingan Faisal, S.Pd., mereka berhasil mengembangkan konsep hutan mini yang kini menjadi kebanggaan sekolah.
“Awalnya kami merasa kesulitan karena tidak memiliki dasar pertanian. Namun, setelah mempelajari cara pemilihan bibit dan media tanam yang baik, kami semakin percaya diri. Program ini juga mengajarkan kami pentingnya merawat lingkungan,” ujar Anisa.
Manfaat School Mini Forest bagi Lingkungan dan Sekolah
Keberadaan hutan mini di sekolah memiliki berbagai manfaat signifikan, antara lain:
- Menyediakan sumber oksigen dan meningkatkan kualitas udara di sekitar sekolah.
- Menyerap dan menyimpan air, membantu menjaga keseimbangan ekosistem.
- Mencegah pemanasan global dengan menyerap karbon dioksida.
- Meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hutan didefinisikan sebagai tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon dan umumnya tidak dipelihara manusia. Namun, dalam konsep School Mini Forest, area hijau ini dikelola dengan baik oleh para siswa sehingga tetap terawat dan memberikan manfaat jangka panjang.
Beragam Jenis Tanaman yang Ditanam
Untuk meningkatkan keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah, para siswa menanam berbagai jenis pohon produktif, di antaranya:
- Lengkeng Merah (Dimocarpus longan) – Kaya akan vitamin C dan antioksidan, dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi jus.
- Alpukat (Persea americana) – Mengandung lemak sehat, vitamin C, dan kalium, baik untuk kesehatan jantung.
- Jambu Air & Jambu Kristal – Memiliki kandungan air tinggi dan menyegarkan, kaya akan vitamin C.
Selain tanaman produktif, beberapa tanaman langka seperti Timoho dan Gemetri juga ditanam untuk tujuan konservasi dan edukasi.
Sistem Perawatan dan Pemeliharaan
Agar School Mini Forest tetap terjaga, pihak sekolah menerapkan sistem pemeliharaan yang melibatkan siswa secara aktif. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok yang bertanggung jawab terhadap:
- Penyiraman tanaman secara rutin.
- Pemupukan agar tanaman tetap subur.
- Pemangkasan untuk menjaga kesehatan pohon.
Selain itu, tim School Mini Forest menjalin kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Sulawesi Selatan dan Yayasan MATEPE. Sekolah juga berencana bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan serta Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (UNHAS) untuk mendukung pembelajaran terkait pembibitan tanaman secara ilmiah.
Keunikan: Pagar Bambu dan Filosofi Warna
Salah satu aspek menarik dari School Mini Forest ini adalah konsep estetika yang diterapkan. Area hijau ini dikelilingi oleh pagar bambu yang berfungsi sebagai pembatas sekaligus memiliki makna filosofis.
Reski Aditya, salah satu siswa yang terlibat dalam proyek ini, menjelaskan bahwa filosofi bambu mencerminkan fleksibilitas, kekuatan, dan kesederhanaan, yang diharapkan dapat menginspirasi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, warna yang mendominasi area School Mini Forest adalah cokelat, yang melambangkan ketenangan dan koneksi dengan alam. Warna ini dipilih untuk menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung proses pembelajaran di lingkungan hijau.
Harapan dan Rencana ke Depan
Program School Mini Forest di SMKN 3 Soppeng diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah lain. Faisal, S.Pd., selaku pembina program, menegaskan bahwa langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan.
“Kami ingin menjadikan School Mini Forest sebagai contoh bagaimana sekolah dapat berperan dalam pelestarian lingkungan. Dengan kerja sama yang baik antara siswa dan guru, kami yakin program ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas,” ujarnya.
Dengan adanya School Mini Forest, SMKN 3 Soppeng tidak hanya menciptakan ruang hijau di sekolah, tetapi juga membangun kesadaran ekologi bagi generasi muda. Langkah ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari lingkungan sekolah dan memberikan manfaat nyata bagi masa depan.
School Mini Forest SMKN 3 Soppeng, Hutan Mini Penuh Manfaat
Soppeng – SMKN 3 Soppeng terus menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan menghadirkan program School Mini Forest. Program ini bertujuan menciptakan kawasan hijau di lingkungan sekolah guna mengurangi emisi karbon dan menumbuhkan kesadaran siswa terhadap pentingnya ekosistem yang sehat.
Meskipun dikenal sebagai institusi yang berfokus pada keahlian teknologi komputer, jaringan, dan instalasi listrik, para siswa tetap memiliki semangat tinggi dalam menjaga lingkungan. Melalui program ini, mereka tidak hanya menanam pohon, tetapi juga mempelajari manfaat ekologis serta cara perawatan tanaman secara efektif.
Berawal dari Tantangan, Berbuah Prestasi
Ketua tim School Mini Forest, Anisa, mengungkapkan bahwa program ini bermula dari tantangan dalam kompetisi yang diadakan oleh Yayasan MATEPE Kabupaten Soppeng. Awalnya, tim sempat ragu bersaing dengan sekolah lain. Namun, berkat bimbingan Faisal, S.Pd., mereka berhasil mengembangkan konsep hutan mini yang kini menjadi kebanggaan sekolah.
“Awalnya kami merasa kesulitan karena tidak memiliki dasar pertanian. Namun, setelah mempelajari cara pemilihan bibit dan media tanam yang baik, kami semakin percaya diri. Program ini juga mengajarkan kami pentingnya merawat lingkungan,” ujar Anisa.
Manfaat School Mini Forest bagi Lingkungan dan Sekolah
Keberadaan hutan mini di sekolah memiliki berbagai manfaat signifikan, antara lain:
- Menyediakan sumber oksigen dan meningkatkan kualitas udara di sekitar sekolah.
- Menyerap dan menyimpan air, membantu menjaga keseimbangan ekosistem.
- Mencegah pemanasan global dengan menyerap karbon dioksida.
- Meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hutan didefinisikan sebagai tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon dan umumnya tidak dipelihara manusia. Namun, dalam konsep School Mini Forest, area hijau ini dikelola dengan baik oleh para siswa sehingga tetap terawat dan memberikan manfaat jangka panjang.
Beragam Jenis Tanaman yang Ditanam
Untuk meningkatkan keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah, para siswa menanam berbagai jenis pohon produktif, di antaranya:
- Lengkeng Merah (Dimocarpus longan) – Kaya akan vitamin C dan antioksidan, dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi jus.
- Alpukat (Persea americana) – Mengandung lemak sehat, vitamin C, dan kalium, baik untuk kesehatan jantung.
- Jambu Air & Jambu Kristal – Memiliki kandungan air tinggi dan menyegarkan, kaya akan vitamin C.
Selain tanaman produktif, beberapa tanaman langka seperti Timoho dan Gemetri juga ditanam untuk tujuan konservasi dan edukasi.
Sistem Perawatan dan Pemeliharaan
Agar School Mini Forest tetap terjaga, pihak sekolah menerapkan sistem pemeliharaan yang melibatkan siswa secara aktif. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok yang bertanggung jawab terhadap:
- Penyiraman tanaman secara rutin.
- Pemupukan agar tanaman tetap subur.
- Pemangkasan untuk menjaga kesehatan pohon.
Selain itu, tim School Mini Forest menjalin kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Sulawesi Selatan dan Yayasan MATEPE. Sekolah juga berencana bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan serta Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (UNHAS) untuk mendukung pembelajaran terkait pembibitan tanaman secara ilmiah.
Keunikan: Pagar Bambu dan Filosofi Warna
Salah satu aspek menarik dari School Mini Forest ini adalah konsep estetika yang diterapkan. Area hijau ini dikelilingi oleh pagar bambu yang berfungsi sebagai pembatas sekaligus memiliki makna filosofis.
Reski Aditya, salah satu siswa yang terlibat dalam proyek ini, menjelaskan bahwa filosofi bambu mencerminkan fleksibilitas, kekuatan, dan kesederhanaan, yang diharapkan dapat menginspirasi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, warna yang mendominasi area School Mini Forest adalah cokelat, yang melambangkan ketenangan dan koneksi dengan alam. Warna ini dipilih untuk menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung proses pembelajaran di lingkungan hijau.
Harapan dan Rencana ke Depan
Program School Mini Forest di SMKN 3 Soppeng diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah lain. Faisal, S.Pd., selaku pembina program, menegaskan bahwa langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan.
“Kami ingin menjadikan School Mini Forest sebagai contoh bagaimana sekolah dapat berperan dalam pelestarian lingkungan. Dengan kerja sama yang baik antara siswa dan guru, kami yakin program ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas,” ujarnya.
Dengan adanya School Mini Forest, SMKN 3 Soppeng tidak hanya menciptakan ruang hijau di sekolah, tetapi juga membangun kesadaran ekologi bagi generasi muda. Langkah ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari lingkungan sekolah dan memberikan manfaat nyata bagi masa depan.