SD Negeri Borong Makassar kembali menyelenggarakan vaksinasi ke-2 untuk murid-muridnya.
Kegiatan vaksinasi ini dilakukan oleh tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Batua.
Sebanyak 140 murid dari kelas 1-6 ikut dalam kegiatan yang dilakukan pada Rabu, 23 Maret 2022 ini.
Kepala Puskemas Batua, dr Nurwahidah Rauf, memimpin langsung kegiatan vaksinasi tersebut yang didukung 11 nakes.
Dalam kegiatan ini, tak hanya tenaga kesehatan dari Puskesmas Batua yang bertugas. Juga ikut tim dari Yayasan Inanta-CWS sebagai mitra Puskesmas Batua.
Muh Nur Jaya, Project Officer Inanta-CWS mengatakan, lembaganya ikut dalam kegiatan ini karena jadi bagian dari program percepatan vaksinasi Pulih Bersama.
Program ini dicanangkan Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
Yayasan Inanta-CWS, jelas Muh Nur Jaya, selama ini fokus pada edukasi Covid-19 dan percepatan pemberian vaksin.
Selain itu, juga memberi bantuan psiko-sosial bagi yang belum ikut vaksin dan pemberian bantuan lifelyhood.
Sebelum divaksinasi, peserta yang kebanyakan berusia 6 sampai 11 tahun itu, mesti mengikuti prosedur pemeriksaan yang sudah dibuat Tim.
Dimulai dari meja pra registrasi, lalu ke meja 1 yang bertugas melakukan skrining dan vaksinasi, selanjutnya ke meja 2, untuk dilakukan pencatatan dan observasi.
Anak-anak terlihat antusias mengikuti vaksinasi ini. Andi Manda Yunardi, misalnya, sudah ada di sekolah sejak pukul 7 pagi.
Tapi hingga menjelang pukul 11.30, murid kelas 6B itu belum mendapat giliran divaksin. Berbeda dengan St Qanita Najwa Aurelia, Zalfa Nadhifa, dan Nurul Firzah Wihdah Inayah, yang lebih dahulu mendapat giliran divaksin.
Ketiga murid kelas 5A itu mengaku senang karena sudah vaksin untuk dosis yang kedua.
Reaksi anak-anak yang sudah ikut vaksinasi sebelumnya dan yang baru pertama ikut memang beda.
Untuk anak-anak yang baru pertama kali mengikuti vaksinasi, mereka saling bertanya tentang apakah dia merasakan sakit atau tidak.
Sebagaimana dilakukan Rahmat Mursam, murid kelas 6A, pada temannya.
Sambil memegang lengan bekas suntiknya, Rahmat bertanya ke temannya yang terlihat meringis seusai disuntik.
Rosmiaty, S.Pd.i salah seorang guru SD Negeri Borong, mengemukakan bahwa anak-anak yang ikut vaksin mesti dipastikan bahwa dia didampingi orang tuanya.
Juga dipastikan bahwa anak itu sehat. Bahkan dia mengaku mendampingi beberapa anak yang guru wali kelasnya sedang ikut kegiatan demi kelancaran jalannya vaksinasi.
Guru-guru yang hadir di lokasi kegiatan vaksinasi juga terlihat sibuk membantu murid-muridnya.
Mereka tak lagi ikut vaksinasi karena sudah lengkap vaksinasinya, yakni sudah ikut tahap ketiga (booster).