Seberat Apapun Mencari Rejeki, Jangan Mengorbankan Ibadah

Bagi ummat muslim, bekerja dalam artian mencari nafkah atau rejeki, juga sebuah ibadah. Namun demikian, ibadah tetap harus dijalankan.

Pertama, seberat apapun mencari rejeki, tidak boleh mengorbankan keimanan dan ibadah.

Lebih baik bekerja dengan penghasilan sedikit namun berkah daripada berpenghasilan banyak namun kehilangan berkah karena iman dan ibadah dikorbankan.

Kedua, semua jenis pekerjaan harus jelas dan tegas segala sesuatunya: apa saja imbalan yang diperoleh, apa saja yang harus dan dilarang dalam kaitan dengan pekerjaan itu.

Baca Juga:  Mengorek Arti, Sejarah, hingga Makna Perayaan Hari Natal

Ketiga, nikmatilah pekerjaan apapun yang ada sekarang, namun jadikan pekerjaan itu sebagai “universitas” untuk mendapat ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya.

Allah menyuruh hamba-Nya untuk berlajar dan praktek (learning and doing).

Semua sumber ilmu dan pengalaman adalah “universitas” yang sejati.

Yakinlah bahwa keimanan dan pengetahuan membuka lebih banyak pintu kesuksesan dunia dan akhirat.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Minggu, 15 Desember 2024: “Layak di Hadapan Allah”

Dalam mencari ilmu, jangan hanya mengerti tentang sesuatu, tapi catatlah.

- Iklan -

Jangan hanya mencatat, tapi cobalah lakukan sekecil apapun, agar tidak hanya menjadi bisul dalam dunia ide.

Allah selalu menjamin adanya perbedaan nasib orang yang mau belajar dan tidak.

“Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?” Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran” (QS. Az-Zumar [39]: 9). (p/wa/ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU