Ternyata, orang tua yang sudah meninggal masih bisa disedekahkan dan menerima amal sedekahnya. Menurut Buya Yahya, ini jenis sedekah paling tepat untuk orang tua meninggal, pahalanya bahkan mengalir tanpa henti. Berikut penjelasan:
Dalam pembahasan Buya Yahya tentang hal tersebut, seorang jemaah menanyakan soal sedekah apakah yang bermanfaat untuk orang tua yang sudah meninggal dunia.
Jemaah tersebut juga bertanya bagaimana cara berinfaq untuk orang tua yang sudah meninggal dunia, supaya sedekah yang kita kirimkan bermanfaat. Dalam kanal YouTube Al Bahjah, Ustadz Buya Yahya menjawab tentang manfaat sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal dunia. Katanya, beruntunglah bagi orang tua mempunyai anak-anak yang soleh atau solehah.
Menurut Ustadz Buya Yahya, anak yang bersepakat untuk menginfaqkan harta peninggalan orang tuanya itu termasuk anak yang berbakti. Lalu kemanakah sedekah itu disalurkan agar amal ibadahnya mengalir terus menerus kepada orang yang meninggal dunia?
“Sedekah atau infaq yang baik disalurkan ke para penuntut ilmu atau pesantren,” kata Ustadz Buya Yahya. Karena pesantren, kata Ustads Buya Yahya, di dalamnya banyak santri menuntut ilmu.
Tentu bagi orang yang berinfaq ke pesantren, amal ibadahnya akan terus mengalir kepada orang tua. “Selain itu, bisa juga mewakafkan tanah untuk dibangun masjid yang tentu saja masjid sebagai tempat ibadah, dimana pahala akan terus mengalir kepada orang yang meninggal dunia,” ujar Buya Yahya.
Sedekah itu, lanjutnya, terbagi menjadi dua, ada yang terhenti sampai di situ seperti umroh. Ada juga yang terus menerus seperti sedekah ke tempat-tempat ibadah, seperti masjid dan pesantren.
Tetapi kadang ada orang tua yang akan bersedekah dengan wasiat kepada anaknya bahwa bila orang tuanya sudah meninggal, maka sedekahkan harta ini untuk wakaf. “Padahal bersedekah itu tidak usah menunggu mati, tetapi sekaranglah waktunya bersedekah yang terbaik, mumpung masih hidup,” ucap Ustadz Buya Yahya.
Itulah ceramah singkat Ustadz Buya Yahya tentang sedekah yang bermanfaat buat orang yang sudah meninggal dunia. (wa/ana)