Sejarah Candi Borobudur dan Keunikannya

Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan budaya dan sejarah yang luar biasa di Indonesia terdapat banyak keunikan di dalamnya, dan juga merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Berikut adalah sejarah singkat dan keunikan dari Candi Borobudur:

Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, yang merupakan dinasti penguasa di Jawa Tengah kala itu. Meskipun tidak diketahui secara pasti siapa pendirinya, candi ini kemungkinan dibangun oleh Raja Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno. Berdasarkan catatan sejarah dan prasasti, Borobudur diperkirakan selesai sekitar tahun 825 Masehi.

Struktur Borobudur menunjukkan pengaruh Buddha Mahayana, dan arsitektur candi ini terinspirasi oleh konsep mandala, sebuah diagram kosmos dalam ajaran Buddha. Awalnya, Candi Borobudur dibangun sebagai tempat pemujaan dan peziarahan umat Buddha. Namun, setelah kemunduran kerajaan Hindu-Buddha di Jawa dan masuknya pengaruh Islam pada abad ke-14, Candi Borobudur perlahan-lahan ditinggalkan dan tertimbun tanah serta abu vulkanik.

Borobudur ditemukan kembali pada awal abad ke-19 oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendengar cerita tentang candi besar yang tertimbun di dalam hutan. Pemugaran besar-besaran dilakukan pada tahun 1970-an dengan bantuan UNESCO, dan Candi Borobudur kini diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Juga:  Ligamen : Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis Serta Perbedaan Ligamen dan Tendon

Keunikan Candi Borobudur

  1. Struktur Mandala Berlapis
    Candi Borobudur memiliki struktur berlapis yang membentuk mandala, simbol alam semesta dalam kepercayaan Buddha. Borobudur memiliki tiga tingkatan utama yang melambangkan tiga dunia: Kamadhatu (alam nafsu), Rupadhatu (alam bentuk), dan Arupadhatu (alam tanpa bentuk). Dari bawah ke atas, perjalanan di candi ini melambangkan perjalanan spiritual menuju pencerahan.
  2. Relief yang Mengisahkan Kehidupan Buddha
    Dinding Borobudur dihiasi dengan lebih dari 2.500 panel relief yang menggambarkan cerita kehidupan Buddha, ajaran moral, serta kehidupan masyarakat Jawa pada masa itu. Relief ini tidak hanya memiliki nilai spiritual tetapi juga mengandung aspek artistik yang sangat tinggi.
  3. 72 Stupa dengan Patung Buddha
    Di bagian puncak candi terdapat 72 stupa kecil yang mengelilingi stupa utama. Masing-masing stupa ini berisi patung Buddha dalam posisi meditasi. Stupa-stupa ini disusun sedemikian rupa sehingga menciptakan pemandangan menakjubkan saat matahari terbit maupun terbenam.
  4. Teknologi Bangunan Tanpa Semen
    Candi Borobudur dibangun tanpa menggunakan semen. Struktur candi ini disusun dengan teknik interlock, di mana batu-batu disatukan dengan sangat presisi seperti puzzle. Teknologi ini membuat candi tetap kokoh meskipun telah berdiri selama berabad-abad dan mampu bertahan dari berbagai guncangan, termasuk gempa bumi.
  5. Keunikan Lokasi
    Candi Borobudur dibangun di atas bukit dan dikelilingi oleh gunung-gunung, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro. Posisi ini memberikan kesan bahwa candi berada di tengah alam semesta, selaras dengan filosofi mandala sebagai representasi alam semesta.
  6. Upacara Waisak
    Setiap tahun, umat Buddha dari seluruh dunia berkumpul di Candi Borobudur untuk merayakan Hari Waisak, yaitu peringatan kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Siddhartha Gautama, Buddha. Upacara ini menampilkan pemandangan yang sangat indah dengan penerbangan lampion sebagai simbol harapan dan doa.
  7. Simbolisme dalam Arsitektur
    Setiap bagian dari Borobudur memiliki simbolisme mendalam yang mencerminkan ajaran Buddha. Tingkat bawah menggambarkan dunia hasrat dan nafsu manusia, tingkat tengah mencerminkan bentuk fisik, dan tingkat atas mencerminkan kesucian dan kebijaksanaan tertinggi, simbol pencapaian Nirwana.
Baca Juga:  Mengenal Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi dan Keunikan Rumah Baduy, Rumah Khas Banten

Borobudur Sebagai Situs Warisan Dunia

Sebagai Situs Warisan Dunia, Borobudur tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi pusat pelestarian budaya dan sejarah. Pemugaran yang dilakukan secara terus-menerus memastikan bahwa candi ini tetap kokoh dan lestari untuk generasi mendatang. Keindahan, arsitektur, dan nilai sejarahnya membuat Borobudur menjadi salah satu keajaiban dunia dan kebanggaan Indonesia.

 

4o

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU