Sejarah Dan Keunikan Istana Gyeongbokgung

Istana Gyeongbokgung, yang berarti “Istana Kebahagiaan yang Terberkati,” adalah istana terbesar dan paling penting yang dibangun selama Dinasti Joseon di Korea Selatan. Dididirikan pada tahun 1395 oleh Raja Taejo, pendiri Dinasti Joseon, istana ini terletak di utara Seoul dan menjadi pusat pemerintahan, kediaman kerajaan, dan simbol kedaulatan dinasti tersebut selama berabad-abad.artikel ini akan membahas mengenai sejarah dan keunikan istana gyeongbokgung.

Sejarah Istana Gyeongbokgung

  1. Pembangunan Awal
    • Istana ini dibangun pada masa awal berdirinya Dinasti Joseon (1392–1910), yang menandai berakhirnya Dinasti Goryeo. Dibangun di bawah arahan Jeong Do-jeon, seorang menteri besar Joseon, istana ini didirikan dengan prinsip feng shui, diapit oleh Gunung Bugaksan di utara dan Sungai Han di selatan untuk melindungi dan membawa harmoni bagi kerajaan.
  2. Perusakan dan Pemulihan
    • Pada tahun 1592, selama Invasi Jepang ke Korea, Istana Gyeongbokgung mengalami kehancuran parah dan ditinggalkan selama sekitar 300 tahun. Baru pada abad ke-19, di bawah kepemimpinan Raja Gojong, istana ini mulai dibangun kembali. Pemugaran dilakukan pada tahun 1867 dan berhasil memulihkan istana ke kejayaannya dengan lebih dari 7.000 bangunan di kompleks ini.
  3. Pengaruh Pendudukan Jepang
    • Saat Jepang menjajah Korea pada tahun 1910–1945, banyak bangunan di kompleks istana ini dihancurkan lagi. Jepang membangun Kantor Pemerintahan Jenderal Jepang di depan istana sebagai simbol kekuasaan kolonial. Setelah Korea merdeka pada 1945, pemerintah Korea melakukan proyek restorasi besar-besaran untuk memulihkan istana ke bentuk aslinya.
  4. Pemugaran Modern
    • Proyek restorasi Istana Gyeongbokgung masih berlangsung hingga kini, dengan berbagai bagian yang dipulihkan untuk menjaga keasliannya. Sejumlah bangunan penting telah dipulihkan, termasuk Geunjeongjeon (aula takhta utama) dan Gyeonghoeru Pavilion.
Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Danau Moraine

Keunikan Istana Gyeongbokgung

  1. Arsitektur dan Tata Letak Tradisional
    • Gyeongbokgung dibangun dengan menggunakan prinsip-prinsip tata letak istana tradisional Korea, yang disebut baesanimsu (berada di dekat gunung dan air). Kompleks ini terdiri dari bangunan yang diatur dengan rapi untuk tujuan yang berbeda, seperti kediaman kerajaan, ruang pertemuan, dan paviliun rekreasi. Geunjeongjeon, aula takhta utama, memiliki tangga yang diukir dengan detail untuk menunjukkan hierarki dan kedudukan kerajaan.
  2. Paviliun Gyeonghoeru
    • Gyeonghoeru adalah paviliun yang terletak di atas kolam buatan. Paviliun ini memiliki 48 pilar granit dan digunakan sebagai tempat perjamuan untuk tamu-tamu penting kerajaan. Di sekitarnya, terdapat pemandangan yang menakjubkan dengan kolam yang mencerminkan bangunan dan gunung di sekitarnya, memberikan kesan keindahan dan ketenangan.
  3. Gerbang Gwanghwamun
    • Gerbang utama ini adalah pintu masuk ikonik yang membawa pengunjung menuju kompleks istana. Gwanghwamun dihiasi dengan ukiran naga dan motif tradisional Korea. Di sini, terdapat pergantian penjaga kerajaan yang sering diadakan untuk memperkenalkan pengunjung pada budaya Joseon.
  4. Kebun Huwon
    • Kebun rahasia yang juga dikenal sebagai “Huwon” atau “Secret Garden” adalah taman pribadi yang dirancang untuk anggota keluarga kerajaan. Di sini terdapat tanaman, kolam, dan paviliun kecil, menciptakan suasana damai yang indah untuk refleksi dan meditasi.
  5. Seni Lukis dan Dekorasi Interior
    • Di dalam bangunan, terdapat dekorasi seni khas Korea seperti dancheong (lukisan warna-warni di atap dan pilar), yang memiliki arti spiritual untuk melindungi bangunan dari roh jahat. Ornamen ini juga melambangkan kekuatan dan kekuasaan dinasti Joseon.
Baca Juga:  Bupati Barru Buka Rakor Peningkatan Universal Coverage Jamsostek untuk Anggota KORPRI

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU