Al-Balad adalah kawasan bersejarah yang terletak di pusat kota Jeddah, Arab Saudi, dan dikenal sebagai jantung budaya dan sejarah kota tersebut. Sejak abad ke-7, Al-Balad telah menjadi pusat perdagangan penting dan pintu gerbang utama bagi para peziarah yang datang ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.berikut penjelasan mengenai sejarah dan keunikan Jeddah (Al-Balad).
Sejarah Al-Balad:
Kota ini berfungsi sebagai pelabuhan penting di sepanjang pesisir Laut Merah, dan dalam sejarahnya, Jeddah berkembang sebagai tempat pertemuan berbagai budaya, baik dari dunia Islam maupun luar negeri.
Pada masa itu, Jeddah menjadi pusat perdagangan internasional, menghubungkan wilayah Timur Tengah dengan Afrika, Asia, dan Eropa. Al-Balad adalah pusat ekonomi kota ini, dengan pasar-pasar tradisional yang ramai dan berbagai toko yang menjual barang-barang seperti rempah-rempah, tekstil, dan perhiasan. Keberagaman ini tercermin dalam arsitektur dan budaya kawasan tersebut, yang memadukan pengaruh lokal, Arab, serta asing.
Keunikan Al-Balad:
- Arsitektur Bersejarah
Al-Balad terkenal dengan arsitektur tradisional yang unik, yang sebagian besar dibangun pada abad ke-19. Bangunan-bangunan di sini memiliki ciri khas berupa rumah-rumah yang terbuat dari batu karang Laut Merah dan kayu. Salah satu elemen paling mencolok dari arsitektur Al-Balad adalah “Roshan”, yaitu jendela kayu berukir yang digunakan untuk ventilasi dan memberi kesejukan pada rumah-rumah tradisional. Roshan memiliki bentuk yang sangat khas dan menjadi simbol budaya lokal Jeddah. - Pasar dan Gang Tua
Al-Balad dipenuhi dengan pasar-pasar tradisional yang masih beroperasi hingga kini, seperti Souq Al-Alawi, pasar paling terkenal di kawasan ini. Di sini, pengunjung bisa menemukan berbagai barang mulai dari rempah-rempah, perhiasan, tekstil, hingga produk lokal khas Arab Saudi. Gang-gang sempit yang membentang di antara bangunan-bangunan bersejarah memberikan nuansa khas yang membawa pengunjung seakan kembali ke masa lalu. - Masjid Tua dan Bangunan Bersejarah
Di Al-Balad, terdapat beberapa masjid bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota ini, seperti Masjid Al-Shafi’i, salah satu masjid tertua di Jeddah, yang berusia lebih dari 1.000 tahun. Selain itu, bangunan bersejarah lainnya seperti Bayt Nasif—sebuah rumah bersejarah yang kini berfungsi sebagai museum—memberikan wawasan tentang kehidupan masyarakat Jeddah pada masa lampau. - Warisan Budaya dan UNESCO
Pada tahun 2014, Al-Balad diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia karena nilai sejarah, budaya, dan arsitekturnya yang luar biasa. Ini mencakup pengakuan atas pentingnya kawasan ini dalam konteks sejarah perdagangan, perjalanan haji, dan warisan arsitektur Islam yang khas. - Kehidupan Sosial yang Dinamis
Al-Balad bukan hanya sebuah situs bersejarah, tetapi juga tempat di mana kehidupan sosial berlangsung dengan semarak. Kawasan ini penuh dengan aktivitas budaya, seni, dan acara komunitas. Pasar-pasar tradisional, kafe-kafe, dan galeri seni modern menjadikannya sebagai titik temu antara masa lalu dan masa kini. - Pengaruh Kultural yang Kuat
Sebagai kota pelabuhan, Jeddah (dan Al-Balad) telah lama menjadi tempat bertemunya berbagai budaya. Ini tercermin dalam keberagaman etnis dan agama yang ada, serta dalam pengaruh gaya hidup, makanan, dan tradisi di kawasan ini. Pengaruh India, Afrika, dan Asia Selatan dapat terlihat dalam makanan dan kebiasaan lokal, menciptakan suasana yang sangat multikultural.