Sejarah Dan Keunikan Jembatan Shinkyo di Nikko, Prefektur Tochigi

Jembatan Shinkyo di Nikko adalah salah satu jembatan paling ikonik dan bersejarah di Jepang. Terletak di prefektur Tochigi, Shinkyo (“Jembatan Suci”) adalah bagian dari kompleks kuil Nikko yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Jembatan ini membentang di atas Sungai Daiya dan dikenal dengan warna merah menyala yang mencolok, menciptakan pemandangan dramatis yang sangat kontras dengan latar belakang alam sekitarnya, terutama saat musim gugur ketika dedaunan berubah warna.berikut artikel ini akan membahas mengenai sejarah dan keunikan jembatan shinkyo di nikko.

Sejarah Jembatan Shinkyo

Jembatan Shinkyo memiliki sejarah panjang yang penuh legenda. Berdasarkan catatan sejarah, jembatan ini didirikan pada tahun 1636 sebagai bagian dari kompleks kuil Nikko Toshogu, kuil yang didedikasikan untuk Tokugawa Ieyasu, pendiri Keshogunan Tokugawa. Namun, menurut legenda lokal, sejarah jembatan ini bahkan lebih tua, konon telah ada sejak abad ke-8.

Menurut legenda, seorang biksu Buddha bernama Shodo Shonin ingin mencapai Nikko untuk menyebarkan ajaran Buddha, tetapi dia terhalang oleh Sungai Daiya yang deras. Ia berdoa kepada para dewa, dan seketika dua ular besar muncul, membentuk jembatan bagi Shodo Shonin dan pengikutnya untuk menyeberangi sungai. Kisah ini membuat jembatan ini dianggap sebagai tempat suci yang penuh kekuatan spiritual.

- Iklan -
Baca Juga:  Bupati Barru Hadiri Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriyah di Masjid Jami' Annur Lampoko

Keunikan Jembatan Shinkyo

  1. Desain dan Struktur Tradisional
    Jembatan Shinkyo memiliki arsitektur klasik Jepang, dengan warna merah cerah yang melambangkan kemurnian dan kesucian dalam budaya Jepang. Struktur jembatan yang ramping dan elegan membuatnya tampak menyatu dengan alam sekitar, menciptakan pemandangan yang tenang dan sakral.
  2. Penggunaan yang Terbatas
    Sebagai tempat suci, jembatan ini pada awalnya hanya diperuntukkan bagi kalangan istana dan para bangsawan. Rakyat biasa tidak diperkenankan melintasinya, sehingga menambah kesan eksklusif dan mistis pada jembatan ini. Kini, jembatan Shinkyo lebih diperuntukkan bagi wisatawan, tetapi tetap dijaga dengan baik sebagai peninggalan budaya.
  3. Warna dan Lingkungan Sekitar yang Indah
    Warna merah dari jembatan ini sangat kontras dengan warna hijau dari pepohonan dan biru dari Sungai Daiya. Saat musim gugur, keindahan ini semakin bertambah dengan dedaunan berwarna-warni di sekitar, yang menjadi daya tarik utama bagi para fotografer dan wisatawan.
  4. Daya Tarik Wisata Spiritual
    Jembatan Shinkyo dianggap sebagai gerbang menuju area suci Nikko, di mana kuil-kuil megah seperti Toshogu dan Futarasan berada. Sebelum memasuki area ini, banyak orang yang merasa perlu untuk menghormati Shinkyo sebagai tempat awal perjalanan spiritual mereka.
  5. Pemugaran Berkala
    Jembatan Shinkyo mengalami pemugaran berkala untuk mempertahankan struktur dan keindahannya. Pemugaran besar terakhir dilakukan pada tahun 2005 untuk memastikan jembatan ini tetap dalam kondisi yang baik dan aman bagi pengunjung.
Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Hutan Bambu Arashiyama, Kyoto

Jembatan Shinkyo adalah simbol keharmonisan antara tradisi manusia dan alam yang menjadi karakteristik unik kebudayaan Jepang. Keindahannya yang sakral dan suasana mistisnya menjadikannya salah satu jembatan paling menarik dan bersejarah di Jepang.inilah sedikit dari pembahasan tentang sejarah dan keunikan jembatan shinkyo di nikko.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU