Sejarah Dan Keunikan Kuil Fushimi Inari Taisha, Kyoto

Kuil Fushimi Inari Taisha di Kyoto adalah salah satu kuil Shinto yang paling terkenal dan paling banyak dikunjungi di Jepang, terkenal dengan ribuan gerbang torii merah yang membentuk jalur panjang menuju gunung suci Inari. Berikut ini adalah sejarah dan keunikan dari kuil Fushimi Inari Taisha :

Sejarah Kuil Fushimi Inari Taisha

  1. Didirikan pada Abad ke-8
    • Fushimi Inari Taisha dibangun pada tahun 711 pada periode Nara, menjadikannya salah satu kuil Shinto tertua di Jepang. Kuil ini didirikan untuk menghormati Inari, dewa padi dan beras yang dipercaya juga sebagai pelindung kesuburan, pertanian, dan kemakmuran bisnis.
  2. Peranan Penting di Zaman Feodal
    • Pada zaman feodal Jepang, kuil ini mendapat dukungan dari para samurai dan pedagang yang berharap mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan dalam usaha mereka. Para pengunjung yang ingin menunjukkan penghormatan kepada dewa Inari pun datang dari berbagai kalangan, termasuk kalangan bangsawan hingga petani.
  3. Pusat Penghormatan untuk Dewa Inari
    • Kuil ini merupakan kuil utama dari sekitar 30.000 kuil Inari yang tersebar di seluruh Jepang. Dewa Inari dihormati tidak hanya untuk kesuburan pertanian tetapi juga untuk keberuntungan dalam bisnis, sehingga banyak pebisnis Jepang masih datang untuk berdoa di kuil ini hingga saat ini.
Baca Juga:  Mengenal Rumah Panjang Rumah Adat Provinsi Kalimantan barat

Keunikan Kuil Fushimi Inari Taisha

  1. Jalur Ribuan Gerbang Torii (Senbon Torii)
    • Fushimi Inari Taisha terkenal dengan lebih dari 10.000 gerbang torii merah yang membentuk jalur sepanjang empat kilometer menuju puncak Gunung Inari. Jalur ini disebut Senbon Torii, yang berarti “seribu gerbang torii”. Setiap gerbang didonasikan oleh individu atau perusahaan sebagai simbol harapan akan keberuntungan dan kesuksesan, sehingga terdapat nama-nama para donatur pada setiap gerbang tersebut.
  2. Simbolisasi Rubah (Kitsune)
    • Di sekitar kuil, terdapat banyak patung rubah atau kitsune, yang dianggap sebagai utusan Inari. Kitsune sering digambarkan memegang kunci di mulutnya, yang dipercaya sebagai kunci gudang padi, simbol kekayaan dan kesejahteraan. Kitsune juga dianggap sebagai makhluk cerdas yang dapat berubah wujud dan melindungi manusia dari roh jahat.
  3. Pendakian Gunung Inari
    • Kompleks kuil ini tidak hanya berada di area utama tetapi juga meliputi jalur pendakian sepanjang sekitar empat kilometer menuju puncak Gunung Inari, yang memiliki ketinggian sekitar 233 meter. Selama perjalanan, pengunjung melewati banyak gerbang torii dan beberapa kuil kecil yang didedikasikan untuk dewa-dewa lain.
  4. Festival Tahunan
    • Fushimi Inari Taisha menyelenggarakan berbagai festival sepanjang tahun, termasuk Hatsumode, yang menandai kunjungan pertama ke kuil pada awal tahun baru, dan Inari Matsuri di bulan Februari, festival besar yang merayakan dewa Inari. Selama festival ini, ribuan orang datang untuk berdoa bagi panen dan bisnis yang sukses.
  5. Karya Seni dan Ukiran Bersejarah
    • Banyak ukiran dan karya seni di kuil ini memiliki makna spiritual yang dalam, termasuk patung kitsune, serta lukisan dan ukiran kayu yang menggambarkan legenda-legenda terkait dengan Inari. Banyak dari karya seni ini berasal dari periode Edo dan Meiji, mencerminkan sejarah panjang tempat suci ini.
  6. Arsitektur Tradisional dan Lingkungan Alami
    • Bangunan utama kuil (honden) dibangun dalam gaya arsitektur tradisional Jepang yang sederhana namun elegan, dengan warna merah cerah yang kontras dengan lingkungan alam sekitarnya. Kuil ini dikelilingi oleh hutan, sungai, dan pemandangan gunung yang membuat suasananya tenang dan magis, terutama saat pagi atau senja.
Baca Juga:  Simak!! Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi Keunikan dan Filosofi Rumah Joglo Situbondo

Berikut pembahasan singkat mengenai sejarah dan keunikan dari kuil Fushimi Inari Taisha.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU