Sejarah Dan Keunikan Obelisk Tak Selesai

Obelisk Tak Selesai atau Unfinished Obelisk di Mesir adalah salah satu monumen kuno yang menarik, terletak di tambang granit kuno di Aswan. Meski belum selesai, obelisk ini memberikan wawasan penting tentang teknik dan keahlian orang Mesir Kuno dalam pembuatan monumen batu besar. Berikut ini adalah sejarah dan keunikan dari Obelisk Tak Selesai:

Sejarah Obelisk Tak Selesai

Diperkirakan, Obelisk Tak Selesai ini mulai dikerjakan pada masa pemerintahan Ratu Hatshepsut, sekitar abad ke-15 SM, selama Dinasti ke-18 Mesir. Ratu Hatshepsut adalah salah satu firaun wanita yang paling terkenal dan sering kali dikenal karena proyek-proyek bangunan besar yang dilakukannya. Tujuan utama pembuatan obelisk ini mungkin sebagai persembahan keagamaan untuk dewa-dewa Mesir, terutama Amun-Ra, sesuai dengan tradisi orang Mesir Kuno.

Namun, obelisk tersebut tidak pernah selesai karena retak besar yang muncul pada bagian batu saat sedang dipahat. Akibatnya, proyek tersebut ditinggalkan, dan obelisk dibiarkan tergeletak di tambang. Jika obelisk ini selesai, diperkirakan tingginya akan mencapai sekitar 42 meter dan beratnya mencapai hampir 1.200 ton, menjadikannya obelisk terbesar yang pernah dipahat di Mesir.

Baca Juga:  LPM Penalaran UNM Gelar Seminar Hasil dan Proposal Penelitian Periode 2023/2024

Keunikan Obelisk Tak Selesai

  1. Ukuran yang Luar Biasa
    Obelisk Tak Selesai diperkirakan akan memiliki berat sekitar 1.200 ton dan tinggi 42 meter, yang berarti akan menjadi obelisk terbesar yang pernah dibuat. Besarnya ukuran ini menunjukkan betapa ambisiusnya proyek ini dan kemampuan orang Mesir Kuno untuk mengelola proyek-proyek besar.
  2. Teknik Pemahatan Batu yang Canggih
    Obelisk ini menunjukkan teknik-teknik canggih yang digunakan oleh orang Mesir Kuno. Para arkeolog menemukan bekas alat-alat pemahatan yang terbuat dari dolerit, batu yang sangat keras, yang digunakan untuk memukul granit dan membentuk obelisk. Bentuk obelisk yang hampir selesai ini menunjukkan proses bertahap dari penggalian hingga pemahatan permukaan yang dilakukan langsung di tambang batu.
  3. Bekas Retakan
    Retakan besar yang muncul selama pemahatan adalah alasan utama obelisk ini ditinggalkan. Ini menunjukkan bahwa bahkan dengan teknik canggih pada masanya, masih ada risiko dalam pembuatan obelisk dengan ukuran sebesar ini. Retakan ini juga memberikan wawasan kepada para arkeolog tentang tantangan yang dihadapi para pekerja saat itu.
  4. Peninggalan yang Memberikan Wawasan Teknik Konstruksi
    Obelisk ini memberi wawasan mendalam kepada para sejarawan tentang bagaimana orang Mesir Kuno membangun obelisk. Karena obelisk ini tidak dipindahkan atau didirikan, sejarawan dapat melihat secara langsung metode penggalian dan pemotongan batu yang digunakan. Dari situs ini, para ahli dapat belajar bagaimana obelisk-obelisk Mesir lainnya, yang biasanya dipindahkan dari tambang dan ditegakkan di kuil atau situs suci, dipahat.
  5. Situs Wisata Edukatif
    Saat ini, Obelisk Tak Selesai adalah objek wisata yang menarik di Aswan, di mana pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan obelisk kuno. Wisatawan juga bisa mendapatkan gambaran tentang betapa sulitnya mengangkut dan menegakkan obelisk di zaman kuno.
Baca Juga:  Tari Indang (Sumatera Barat): Sejarah, Makna, dan Busana

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU