Pergamon adalah kota kuno yang terletak di Provinsi Izmir, Turki, dan merupakan salah satu pusat budaya dan intelektual di dunia kuno. Didirikan sekitar abad ke-4 SM, Pergamon berkembang pesat pada periode Helenistik di bawah dinasti Attalid, yang menjadikannya pusat kekuasaan, seni, dan ilmu pengetahuan. Berikut adalah sejarah dan keunikan dari kota kuno Pergamon:
Sejarah Pergamon
- Awal Mula: Pergamon mulai berkembang sekitar abad ke-4 SM, terutama di bawah kekuasaan dinasti Attalid yang berkuasa dari abad ke-3 hingga 2 SM. Kota ini menjadi pusat utama untuk kebudayaan Yunani dan menjadi kekuatan besar di Anatolia (Asia Kecil) setelah Kekaisaran Aleksander Agung terpecah.
- Kejayaan di Bawah Dinasti Attalid: Di bawah pemerintahan Raja Eumenes II dan Attalos I, Pergamon mencapai puncak kemegahannya. Raja-raja Attalid membangun sejumlah bangunan dan fasilitas yang mengesankan, termasuk perpustakaan besar yang menyaingi Perpustakaan Alexandria. Mereka juga membangun Kuil Zeus dan mendirikan sistem pemerintahan dan hukum yang maju.
- Pergamon Sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan dan Seni: Perpustakaan Pergamon adalah salah satu perpustakaan terbesar di dunia kuno, dengan koleksi sekitar 200.000 gulungan. Para cendekiawan terkenal dari berbagai bidang seperti filsafat, sastra, dan ilmu pengetahuan datang ke Pergamon untuk belajar dan berkarya.
- Masa Romawi dan Kemunduran: Pada tahun 133 SM, Attalos III, raja terakhir dari dinasti Attalid, menyerahkan Pergamon kepada Romawi sebagai warisan. Di bawah kekuasaan Romawi, kota ini terus berkembang, namun lama-kelamaan mengalami kemunduran seiring berjalannya waktu, terutama setelah gempa dan perubahan rute perdagangan.
Keunikan Pergamon
- Kuil Zeus: Kuil Zeus di Pergamon, atau disebut juga “Altar Zeus,” merupakan salah satu keajaiban arsitektur di dunia kuno. Relief di altar ini menggambarkan gigantomachy (pertempuran antara para dewa dan raksasa) dengan detail yang luar biasa. Altar tersebut sekarang berada di Museum Pergamon di Berlin.
- Perpustakaan Pergamon: Perpustakaan ini menjadi simbol intelektualitas Pergamon, dan hanya kalah dari Perpustakaan Alexandria dalam hal jumlah koleksi. Perpustakaan ini juga memicu persaingan antara kedua kota dalam bidang sastra dan ilmu pengetahuan. Bahkan, parşomen (perkamen) — bahan kertas yang lebih tahan lama dari papirus — dikembangkan di Pergamon karena adanya larangan impor papirus dari Mesir akibat persaingan ini.
- Teater Curam Pergamon: Teater di Pergamon adalah salah satu teater paling curam di dunia kuno, dengan kemiringan mencapai 35 derajat. Teater ini dapat menampung hingga 10.000 penonton, menawarkan pemandangan spektakuler dari ketinggian bukit dan memberikan pengalaman akustik yang luar biasa.
- Asklepion: Tempat ini adalah kompleks penyembuhan yang didedikasikan untuk dewa kesehatan, Asklepios. Asklepion adalah pusat medis dan penyembuhan yang terkenal pada masanya, di mana pengobatan melibatkan air mineral, terapi musik, dan metode penyembuhan spiritual. Asklepion Pergamon menarik banyak pasien dari seluruh wilayah dan menjadi model awal rumah sakit di masa depan.
- Arsitektur yang Menakjubkan: Pergamon dirancang dengan sangat strategis di atas bukit yang tinggi, memungkinkan penghuninya untuk mengawasi seluruh wilayah sekitarnya. Banyak bangunan di Pergamon, termasuk kuil, altar, dan benteng, menunjukkan keahlian arsitektur yang luar biasa, serta memanfaatkan kontur alami tanah untuk menambah keindahan dan fungsionalitasnya.