Sejarah Dan Keunikan Taj Mahal (Agra)

Taj Mahal di Agra, India, adalah salah satu monumen paling terkenal di dunia dan dianggap sebagai lambang cinta yang abadi. Dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan pada abad ke-17, monumen ini berdiri sebagai penghormatan kepada istri tercintanya, Mumtaz Mahal, yang meninggal saat melahirkan anak mereka yang keempat belas pada tahun 1631.Berikut artikel ini akan membahas mengenai sejarah dan keunikan Taj Mahal.

Sejarah Taj Mahal

Setelah kematian Mumtaz Mahal, Shah Jahan sangat berduka dan memutuskan untuk membangun mausoleum yang tak tertandingi untuk mengenangnya. Pembangunan Taj Mahal dimulai pada tahun 1632 dan memakan waktu sekitar 22 tahun untuk diselesaikan, dengan sekitar 20.000 pekerja dan pengrajin yang terlibat dalam pembangunannya. Arsiteknya adalah Ustad Ahmad Lahauri, dan struktur bangunan ini menampilkan perpaduan arsitektur Islam, Persia, dan India yang megah.

Taj Mahal berdiri di atas platform besar dan dikelilingi oleh taman yang simetris, dengan kolam air dan jalan setapak yang menuju ke mausoleum. Bangunan utama dari marmer putih ini dihiasi dengan batu semi-mulia yang diukir dengan pola bunga dan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran, yang mencerminkan gaya arsitektur Mughal.

- Iklan -
Baca Juga:  Tari Kipas Pakarena : Sejarah, Makna, Properti, Gerakan dan Busana

Keunikan Taj Mahal

  1. Simbol Cinta Abadi: Taj Mahal sering disebut sebagai lambang cinta abadi. Shah Jahan membangun mausoleum ini sebagai bukti cintanya yang mendalam kepada Mumtaz Mahal, menjadikannya salah satu monumen cinta terbesar yang pernah ada.
  2. Arsitektur dan Simetri yang Menakjubkan: Taj Mahal dikenal karena simetri sempurna dan arsitekturnya yang indah. Setiap elemen bangunan ini dirancang dengan presisi luar biasa. Empat menara yang mengelilingi bangunan utama sedikit miring ke luar untuk mencegahnya jatuh menimpa makam utama jika terjadi gempa.
  3. Efek Cahaya yang Berubah: Marmer putih yang digunakan pada Taj Mahal menciptakan efek cahaya yang unik. Warna bangunan berubah tergantung waktu, cuaca, dan sinar matahari. Pada pagi hari, marmer terlihat keemasan, berwarna putih terang pada siang hari, dan keperakan pada malam hari saat bulan purnama.
  4. Kaligrafi dan Dekorasi Batu Semi-Mulia: Taj Mahal dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran dan ornamen bunga dari batu semi-mulia seperti lapis lazuli, safir, dan turquoise. Dekorasi ini menambah keindahan estetika serta keagungan bangunan tersebut.
  5. Situs Warisan Dunia UNESCO: Taj Mahal dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1983 karena keindahan dan pentingnya dalam sejarah arsitektur. Tempat ini juga menarik jutaan wisatawan setiap tahun.
  6. Fenomena ‘Khusyuk Makam’: Bangunan ini dirancang agar setiap pengunjung yang mendekati makam merasakan suasana hening dan khusyuk. Keseimbangan taman, kolam air, dan halaman membuat suasana tenang bagi para peziarah dan pengunjung.
  7. Cinta Tragis dan Kisah Pengkhianatan: Setelah Taj Mahal selesai, Shah Jahan direncanakan membangun Taj Mahal versi hitam di seberang sungai sebagai makamnya sendiri, tetapi rencana ini tak terwujud. Anaknya, Aurangzeb, merebut tahta dan menahan Shah Jahan di benteng Agra hingga akhir hayatnya, di mana ia hanya bisa melihat Taj Mahal dari kejauhan.
Baca Juga:  Mengenal 10 Tarian Tradisional dari Nusa Tenggara Timur dan Keunikannya

Taj Mahal tidak hanya terkenal sebagai karya arsitektur yang megah tetapi juga memiliki kisah cinta yang tragis dan kuat. Hingga kini, monumen ini terus menjadi sumber inspirasi dan kekaguman bagi banyak orang, menjadikannya salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia yang modern.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU