Kehidupan sosial dan ekonomi Kekaisaran Maurya
Kerajaan Maurya dibagi menjadi empat provinsi, yaitu Tosali, Ujjain, Suvarnagiri, dan Taxila, dengan ibu kota di Pataliputra. Kepala pemerintahan tingkat provinsi disebut kumara, sebagai wakil raja.
Dalam hal pertahanan, Kerajaan Maurya memiliki angkatan perang yang kuat, didukung oleh 600.000 infantri, 30.000 kavaleri, dan 9.000 gajah.
Sedangkan kehidupan perekonomian kerajaan berkembang dengan baik, perdagangan semakin luas, dan produksi pertanian meningkat. Sebagai alat pembayaran, Raja Chandragupta menciptakan sistem mata uang tunggal.
Selain itu, pemerintah dengan jelas menjamin keamanan para pedagang dan petani, serta membebaskan mereka dari pajak.
Kehidupan keagamaan Kekaisaran Maurya
Agama yang berkembang di Kerajaan Maurya ada tiga, di antaranya:
Agama Jain
Raja-raja yang memeluk Agama Jain adalah Chandragupta dan Samprati. Raja Samprati mendapatkan pengajaran Jain dari pendeta Arya Suhasti Suri.
Ia dikenal banyak membangun candi-candi Jain di India yang beberapa di antaranya masih dapat ditemukan di Ahmedabad, Viramgam, Ujjain, dan Palitana.
Agama Buddha
Salah satu raja yang memeluk Agama Buddha adalah Ashoka. Raja Ashoka diketahui mengirimkan banyak misi untuk menyebarkan Agama Buddha, antara lain ke Sri Lanka, Asia Barat, Yunani, dan Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, Raja Ashoka membangun sekolah untuk para biarawan, menerbitkan literatur-literatur agama Buddha, dan membangun sekitar 84.000 stupa di India.
Agama Hindu
Agama Hindu adalah agama pertama di India yang sangat dihormati oleh para raja Kerajaan Maurya.