Dalam kurun waktu 10 abad tersebut, peradaban Romawi Kuno dibagi menjadi tiga zaman, yaitu Zaman Kerajaan Romawi (750-510 SM), Zaman Republik Romawi (510-31 SM), dan Zaman Kekaisaran Romawi (31 SM-476 M). Sejarah Kekaisaran Romawi .
Pada 117 M, Kekaisaran Romawi mencapai masa keemasan dan tumbuh menjadi kekaisaran terbesar di dunia kala itu. Bahkan populasinya mencapai 20 persen dari total populasi dunia dengan wilayah seluas 5 juta persegi.
Namun, sejak akhir abad ke-2 Masehi, Kekaisaran Romawi mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran hingga akhirnya runtuh pada 476 Masehi.
Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Tanda-tanda kemunduran Kekaisaran Romawi dapat dirasakan semenjak wafatnya Marcus Aurelius pada 180 Masehi. Pengganti Marcus Aurelius adalah kaisar-kaisar yang lemah, seperti contohnya Commodus (180-193 M).
Pada masa pemerintahannya, sering terjadi kekacauan, korupsi, dan pertumpahan darah. Commodus pun akhirnya terbunuh dalam huru-hara yang dilakukan oleh pihak militer.
Seiring dengan merosotnya kewibawaan Roma, persaingan, konflik, intrik, dan kemelut internal juga semakin subur.
Diocletianus, kaisar Romawi yang berkuasa antara 284-305 M, berusaha untuk mengatasi sejumlah kemunduran supaya kekaisarannya tidak runtuh. Akan tetapi, upayanya untuk membangkitkan Kekaisaran Romawi juga tidak berhasil.
Selain konflik internal, salah satu penyebab keruntuhan Kekaisaran Romawi adalah pecahnya kekaisaran menjadi dua. Pada masa pemerintahan Theodosius, Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua bagian, yaitu Roma Barat dengan ibu kota di Roma dan Roma Timur dengan ibu kota di Konstantinopel.
Pembagian ini didasari oleh serangkaian ancaman Suku Barbar yang selama puluhan tahun telah mengganggu stabilitas negara. Akan tetapi, pada kenyataannya pembagian wilayah ini justru mendorong keruntuhan Kekaisaran Romawi.
Segera setelah kematian Theodosius, kekacauan terjadi dan berbagai provinsi Roma penuh dengan kekuasaan bangsa asing.
Pemerintahan Roma di barat mengalami keruntuhan pada 476 M usai dikalahkan oleh orang-orang Barbar. Runtuhnya kekaisaran Romawi Barat berakibat pada krisis sosial ekonomi dan sang kaisar tidak lagi memiliki kekuatan politik.
Singkatnya, Kekaisaran Romawi benar-benar runtuh pada 476 M akibat serangan Suku Barbar yang dipimpin oleh Odoacer.
Sementara Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium yang berpusat di Konstantinopel justru semakin makmur dan tidak tersentuh oleh serangan dari manapun hingga sekitar seribu tahun kemudian.