Di tengah ramainya perhatian masyarakat pada minyak goreng kelapa sawit, tahukah kalian jika sebenarnya kelapa sawit bukanlah tanaman asli Indonesia? Dulunya Indonesia juga tidak menggunakan minyak goreng kelapa sawit sebagai minyak goreng loh.
kelapa sawit merupakan tanaman yang berasal dari Afrika dan baru didatangkan pertama kali ke Indonesia pada tahun 1848. Ketika itu, ada empat bibit kelapa sawit yang didatangkan, di mana dua melalui Amsterdam, sedangkan yang lain melalui Reunion. Bibit-bibit kelapa sawit tersebut kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor.
Karena bibit tersebut kemudian tumbuh dengan baik, maka biji keturunannya kemudian dibawa ke Sumatera. Awalnya, tanaman ini ditanam sebagai tanaman penghias jalan di sekitar perkebunan tembakau saja.
Karena produksi buahnya bagus, pengusaha asal Belanda kemudian tertarik untuk membangun perkebunan kelapa sawit.
Mulai tahun 1911 industri kelapa sawit pun berkembang di Sumatera Utara. Bersamaan dengan itu, Inggris kemudian juga membuka perkebunan kelapa sawit di Malaysia. Pada tahun 1974 luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia sudah mencapai 170.000 hektar yang tersebar di wilayah Sumatera. Meski di Indonesia kelapa sawit ditanam di perkebunan besar, namun di tanah asalnya, Afrika, kelapa sawit hanya ditanam sebagai tanaman rakyat biasa.
Penggunaan Minyak Kelapa Sawit Sebagai Minyak Goreng
Dulunya masyarakat Indonesia menggunakan minyak kelapa sebagai pilihan minyak goreng. Bahkan sekitar tahun 1960-an, buah kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu komoditas yang dibutuhkan di tanah air mengikuti kebutuhan minyak goreng kelapa yang sangatlah tinggi.
Ketika itu pemerintah bahkan memberikan dukungan berupa program pembuatan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) yang didirikan di beberapa daerah di antaranya di wilayah Pangandaran sebagai wilayah yang banyak ditumbuhi pohon kelapa.
Perkebunan buah kelapa di waktu itu diharapkan bisa memenuhi kurangnya kebutuhan daging buah kelapa untuk dijadikan kopra. Kopra sendiri adalah daging buah kelapa tua yang dikeringkan dan dijadikan bahan baku utama pembuatan minyak goreng kelapa di pabrik-pabrik rakyat.
Hingga pada suatu titik, masyarakat pun akhirnya menemukan fakta bahwa bahan baku yang lebih efisien digunakan sebagai minyak goreng adalah kelapa sawit dan bukan kelapa. Pemerintah ketika itu mulai mengandalkan penyediaan minyak kelapa sawit dibanding minyak kelapa untuk minyak goreng.
Salah satu faktor munculnya kebijakan tersebut adalah karena minyak kelapa di pasaran internasional melonjak tinggi sehingga tidak ekonomis jika mengimpor minyak kelapa untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng domestik.
komoditas kelapa sawit juga lebih mendapat prioritas pemerintah karena dari segi kultur teknis dan ekonomis lebih cepat menghasilkan dibandingkan kelapa. Berkat berbagai faktor yang melatarbelakangi itulah, secara perlahan kelapa sawit mulai menggeser kelapa biasa untuk dijadikan komoditas minyak goreng. Harga buah kelapa pun jadi melemah atau murah. Hingga sejumlah petani kelapa kemudian beralih mengolah kelapa jadi gula kelapa.