Sejarah Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur

Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Reog Ponorogo , Makna Tari Reog Ponorogo, gerakan, properti dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

Tari Reog Ponorogo adalah salah satu tarian tradisional yang paling terkenal dari Jawa Timur, terutama dari daerah Ponorogo. Tarian ini menggabungkan seni tari, musik, dan drama dengan sentuhan mistis yang kuat. Tari Reog Ponorogo sering kali ditampilkan dalam berbagai acara, baik sebagai hiburan maupun sebagai bagian dari upacara adat. Kesenian ini dikenal dengan penampilan yang megah, kostum besar, dan unsur magis yang terkandung di dalamnya.

1. Sejarah Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo memiliki sejarah yang sangat tua dan berhubungan erat dengan legenda serta mitos dari masyarakat Ponorogo. Salah satu cerita yang sering dikaitkan dengan asal usul tari Reog adalah legenda tentang Raja Kelana Sewandana, yang sedang mencari putri cantik bernama Dewi Sanggalangit dari Kerajaan Kediri. Untuk mempersunting sang putri, Raja Kelana harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk melawan Singo Barong, raja yang berwujud singa besar.

Selain legenda tersebut, Tari Reog juga dipercaya memiliki hubungan dengan ritual-ritual keagamaan pada masa kerajaan di Jawa, terutama yang berkaitan dengan kekuatan spiritual dan magis.

2. Makna Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo mengandung makna simbolis yang mendalam, terutama tentang keberanian, kekuatan, dan perjuangan. Dalam cerita rakyat yang menjadi dasar tarian ini, tokoh-tokoh seperti Raja Kelana Sewandana, Singo Barong, dan para prajuritnya melambangkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan.

Reog juga dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan dan ketidakadilan. Pada masa penjajahan, Reog sering dipentaskan sebagai bentuk kritik sosial terhadap penguasa yang dianggap menindas rakyat. Selain itu, Tari Reog juga memiliki unsur-unsur spiritual yang kuat, dengan beberapa penari yang dapat memasuki kondisi trance atau kesurupan selama pertunjukan.

Baca Juga:  Mod Aki Aksa : Sejarah Fungsi, Keunikan, CIri-Ciri, dan Filosofi Rumah Adat Papua Barat

3. Gerakan Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo terdiri dari beberapa bagian utama yang mencakup gerakan yang dinamis dan dramatis. Setiap karakter dalam tarian ini memiliki gerakan khas yang mencerminkan peran mereka dalam cerita:

  • Gerakan Singo Barong: Penari yang memerankan Singo Barong membawa topeng singa besar dengan mahkota yang dihiasi bulu-bulu merak. Gerakannya menyerupai gerakan singa yang berwibawa dan gagah.
  • Gerakan Raja Kelana Sewandana: Gerakan Raja Kelana menonjolkan kegagahan dan kewibawaan sebagai seorang raja yang kuat dan berani. Penari bergerak dengan tenang namun tegas, menampilkan kepribadian seorang pemimpin.
  • Gerakan Prajurit (Jathilan): Gerakan prajurit dilakukan oleh penari yang menunggang kuda-kudaan (mirip dengan kuda lumping) dan melambangkan prajurit yang setia dan gagah berani.

Selain itu, gerakan tari Reog sering kali berisi atraksi kekuatan fisik, seperti penari yang menari sambil membawa topeng besar dan berat yang dikenakan oleh penari Singo Barong.

4. Properti dalam Tari Reog Ponorogo

Properti yang digunakan dalam Tari Reog Ponorogo sangat ikonik dan khas, terutama:

- Iklan -
  • Topeng Singo Barong: Properti utama yang sangat besar dan berat, menggambarkan wajah seekor singa yang dihiasi dengan bulu-bulu merak di bagian atasnya. Topeng ini bisa mencapai berat hingga 50 kg dan diangkat oleh penari hanya dengan menggunakan kekuatan gigi.
  • Kuda Kepang: Digunakan oleh penari Jathilan yang berperan sebagai prajurit berkuda.
  • Topeng Raja Kelana: Topeng ini menggambarkan wajah Raja Kelana Sewandana, yang biasanya dihiasi dengan kumis panjang dan mahkota raja.

5. Busana dalam Tari Reog Ponorogo

Busana dalam Tari Reog Ponorogo sangat mencolok dan penuh warna, mencerminkan kekayaan budaya Jawa Timur. Beberapa busana utama dalam tarian ini meliputi:

  • Busana Singo Barong: Penari Singo Barong memakai kostum yang menyerupai singa, lengkap dengan topeng besar dan bulu-bulu merak yang menghiasi bagian atasnya.
  • Busana Raja Kelana Sewandana: Kostum Raja Kelana biasanya berwarna mencolok dengan aksesori kerajaan seperti mahkota, jubah, dan perisai.
  • Busana Jathilan: Penari Jathilan mengenakan busana prajurit yang lebih sederhana, sering kali dengan kain batik dan hiasan kepala.
Baca Juga:  Simak!! Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi Keunikan dan Filosofi Rumah Joglo Yogyakarta

6. Musik Pengiring Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo diiringi oleh musik tradisional yang dimainkan oleh gamelan, dengan kombinasi alat musik seperti:

  • Gong: Alat musik ini digunakan untuk menandai bagian-bagian penting dari tarian.
  • Kendang: Alat musik perkusi ini digunakan untuk mengatur tempo dan ritme tarian.
  • Saron dan Bonang: Alat musik ini memainkan melodi utama dalam musik pengiring.

Selain gamelan, pementasan Tari Reog Ponorogo juga biasanya disertai oleh nyanyian atau tembang tradisional yang dinyanyikan oleh sinden, menambah suasana dramatis dalam pertunjukan.

7. Pementasan Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo sering kali dipentaskan dalam acara-acara besar seperti festival, perayaan adat, atau upacara keagamaan. Pertunjukan ini biasanya berlangsung di lapangan terbuka dan melibatkan banyak penari serta pemain gamelan. Dalam pertunjukan yang lebih mistis, penari Reog dapat memasuki kondisi trance, di mana mereka menunjukkan kemampuan supranatural, seperti mengangkat topeng Singo Barong yang sangat berat dengan menggunakan gigi.

Pertunjukan Reog Ponorogo juga dapat menjadi tontonan yang sangat atraktif dan menghibur, dengan kombinasi antara gerakan tari, drama, musik, dan atraksi kekuatan fisik.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU