Pemerintah menargetkan semua sekolah sudah melakukan sekolah tatap muka terbatas per Juli 2021. Hal itu disampaikan Nadiem dalam keterangan pers penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Tentang Panduan Penyelenggaraan di Masa Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Saat ini tenaga pendidik juga mendapatkan prioritas vaksinasi Covid-19 dan ditargetkan bisa selesai pada Juni 2021. Namun hingga saat ini masih belum ada vaksinasi untuk usia di bawah 18 tahun dan anak-anak.
“Untuk vaksin anak memang belum ada uji klinis yang dilakukan, untuk seluruh vaksin yang ada baru ada kajian awalnya saja. Sehingga vaksinasi Covid-18 baru diberikan untuk usia 18 tahun,” kata Budi Gunadi, Selasa (30/03/2021) lalu yang dikutip dari detikcom.
Dia menambahkan meski kerap terjadi, penularan Covid-19 pada anak-anak atau usia muda sangat kecil. Jika ada kasus penularan biasanya mereka akan sembuh dengan sendirinya, dengan tingkat fatalitasnya jauh lebih rendah dibandingkan kelompok lanjut usia dan memiliki komorbid.
Saat ini pemerintah lebih fokus pada vaksinasi tenaga pendidik, meski belum seagresif yang diharapkan. Untuk itu Kemenkes dan Kemendikbud membentuk tim dan mengupayakan adanya sentra vaksinasi di beberapa pusat pendidikan sehingga akan mempercapat prosesnya.
Dia mengungkapkan dari target petugas pelayan publik yang disasar pemerintah, jumlah tenaga pendidik yang paling tinggi diantara lainnya yakni 5,65 juta.
“Kita harus memperhatikan pendidik, mereka jadi priortas tapi program penyuntikan harus dilakukan bersama. Nanti harus membuat program satu sekolah disuntik bersama misalnya, karena kita harus menyelesiakan 5,6 juta ini sampai akhri Juni,” jelas Menkes.
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan pada Juli 2021 adalah semua sekolah targetnya sudah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Untuk mencapai target tersebut sekolah harus melakukan dari sekarang, terutama mereka yang sudah mendapatkan vaksin.
Menurut dia, sekolah yang tenaga pendidiknya sudah divaksinasi Covid-19, dapat memulai PTM. Dengan catatan disertai protokol kesehatan yang ketat.
“Bisa 2-3 kali seminggu nggak apa-apa, nggak perlu cepat-cepat, tapi kebijakannya adalah bagi guru yang sudah divaksinasi sekolahnya harus menyediakan opsi (PTM),” kata Nadiem.
Lebih lanjut, Ia menegaskan kalau keputusan murid mengikuti PTM terbatas maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ) bergantung kepada orang tua murid. Oleh karena itu, sekolah juga harus menyediakan PJJ.