Proses pendaftaran Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) 2022 sudah selesai.
Panitia telah melakukan proses verifikasi dan hasilnya segera dibahas pada sidang yudisium atau rapat penentuan kelulusan.
“Setelah dilakukan proses vinalisasi, total ada 172.971 pendaftar yang mengikuti proses seleksi SPAN PTKIN 2022,” terang Kepala Sekretariat SPAN UM PTKIN 2022 Mukhsin Jamil di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
“Mereka bersaing untuk mendapatkan 58.140 kuota mahasiswa baru lewat jalur SPAN PTKIN 2022 yang tersebar pada 109 Program Studi IPA dan 1.149 Program Studi IPS,” sambungnya.
Mukhsin menjelaskan, SPAN PTKIN diikuti siswa dari 10.927 lembaga, tardiri atas: 76.874 SMA, 82.342 MA (Madrasah Aliyah), 13.207 (SMK), 511 (Pesantren), dan 37 lembaga lainnya (paket C).
Proses SPAN-PTKIN berbasis sistem. Sehingga, secara otomatis akan menyeleksi keseluruhan siswa berdasarkan rapot dan prestasi, lalu dirangking sesuai kebutuhan kuota.
Program Studi Ekonomi Syariah, Manajemen Keuangan Syari’ah, dan Perbankan Syariah menjadi favorit pilihan pendaftar.
Prodi favorit lainnya adalah Pendidikan Agama Islam serta Bimbingan dan Konseling Islam.
“Saat ini proses SPAN-PTKIN telah memasuki tahap finalisasi. Para Rektor PTKIN di seluruh Indonesia sekarang berkumpul di Jakarta untuk melakukan sidang yudisium atau rapat penentuan kelulusan,” jelasnya.
“Hasilnya akan diumumkan pada Jumat, 15 April 2022 pukul 14.00 WIB,” lanjutnya.
Ketua Panitia SPAN UMPTKIN yang juga Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq bersyukur proses seleksi melalui jalur SPAN PTKIN telah berjalan dengan baik.
Menurutnya, tahapan ini berjalan sesuai dengan kaidah penjaminan mutu penerimaan mahasiswa baru.
Inovasi integrasi Dapodik Kemendikbud Ristek dengan EMIS Kementerian Agama juga berjalan aman tanpa kendala.
“Skoring dengan sistem online menjadi model baru penskoran kelulusan calon mahasiswa pada SPAN PTKIN 2022,” jelasnya.
Imam Taufiq menilai sukses penyelenggara SPAN PTKIN tidak terlepas dari dukungan Menteri Agama, Dirjen Pendidikan Islam, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, serta Pusdatin Kemendikbud Ristek.
“Suksesnya SPAN ini juga berkat kekompakan semua Rektor PTKIN se-Indonesia dan kerja keras seluruh panitia nasional dan panitia lokal PTKIN se-Indonesia.
Mereka telah memastikan bahwa semua proses berjalan profesional dan akuntabel,” tandasnya.
Seleksi masuk PTKIN dibagi dalam tiga jalur. Untuk jalur prestasi akademik atau SPAN PTKIN, kuotanya minimal 20%.
Selain SPAN PTKIN, ada jalur mandiri atau Ujian Masuk (UM) PTKIN, dengan kuota minimal 40%.
Sedang jalur lainnya adalah penerimaan mahasiswa baru di dan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan kuota maksimal 30%.(*)