FAJARPENDIDIKAN.co.id – Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi didampingi Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tenri Apalallo, Kepala Balitbangda Makassar, Andi A Bukti Djufrie Yos, Kepala Bagian Perekonomian dan Kerjasama Sekda Kota Makassar, Andi Zubaidah Hafid, Pustakawan Dinas Perpustakaan, Tulus Wulan Juni dan dokter gigi Puskesmas Andalas, drg. Ita Lestari Anwar menerima penghargaan Top 30 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Plt. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (06/09) yang dihadiri Bupati, Wakil Bupati dan Wakil Walikota yang menerima penghargaan.
Tahun ini Kota Makassar meraih penghargaan untuk 2 inovasinya di Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yakni Inovasi SENTUH PUSTAKA (Semua Membantu Menghidupkan Perpustakaan) dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar dan Inovasi Bajiki (Biasakan Anak Jauhi Karies Gigi) dari Puskesmas Andalas Makasar.
“Inovasi SENTUH PUSTAKA Dinas Perpustakaan Kota Makassar menerima penghargaan TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021 setelah dinyatakan lolos dalam serangkaian penilaian mulai tahap penulisan proposal, presentasi dan wawancara, slide paparan, video hingga verifikasi lapangan,” jelas Tulus Pustakawan Makassar.
Sebelumnya, kata Tulus, inovasi SENTUH PUSTAKA di Tahun 2019 meraih juara 1 lomba Inovasi tingkat Kota Makassar atau Innovation Mayor Award (IMA) yang diselenggarakan oleh Balitbangda Makassar.
“Tahun ini, selain memperoleh penghargaan di tingkat Provinsi juga meraih penghargaan di tingkat Nasional sebagai Top 99 dan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kemenpan-RB,” ungkapnya.
Inovasi SENTUH PUSTAKA atau akronim Semua Membantu Menghidupkan Perpustakaan adalah inovasi kolaborasi dan program pendampingan dari kegiatan pembinaan perpustakaan sekolah yang menggabungkan dari beberapa unsur yakni unsur internal dari Tim Pembina Perpustakaan Sekolah dan unsur eksternal dari kelompok kerja pustakawan dan pegiat literasi;
Mitra penerbit dan Pimpinan Lembaga Kepala Sekolah untuk menghadirkan Perpustakaan Sekolah yang berkesesuaian dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP).(*)