FAJARPENDIDIKAN.co.id – Hari Anak Nasional diperingati pada 23 Juli 2020. Selama pandemi Covid-19, anak-anak dan remaja terpapar gawai dan internet. Hal itu terjadi untuk keperluan belajar atau bermain.
Data Digital Report 2020 oleh Hootsuite menunjukkan, pengguna internet yang didominasi oleh remaja, rata-rata menghabiskan 7 jam dan 59 menit per hari di internet. “Saat masa pandemi COVID-19, kita dapat melihat semakin banyak orang termasuk anak remaja menghabiskan banyak waktu di internet, bukan hanya untuk kegiatan belajar dari rumah, tetapi juga untuk tetap berkomunikasi dengan teman-teman dan keluarganya,” kata psikolog anak dan keluarga Samantha Ananta dalam siaran persnya, ditulis Kamis 28 Juli 2020.
Menurut dia, sebaiknya orang tua dan anak mempelajari berbagai pilihan aplikasi yang tersedia dan mengetahui apa saja potensi risikonya sekaligus menjaga keamanan anak remajanya di dunia maya. Bagaimana caranya?
Berikut tips Samantha:
1. Kenali platform yang digunakan oleh anak remaja Anda dan cobalah untuk mempelajarinya. Mulailah dari yang paling mendasar, seperti diskusi apa yang terjadi di dalam aplikasi tersebut, fitur atau fungsi yang tersedia, dan yang paling penting, dengan siapa anak remaja Anda berkomunikasi dengan di platform tersebut.
2. Memulai obrolan. Triknya, tidak hanya memoderasi dan membatasi penggunaan aplikasi, tetap juga untuk menggunakan aplikasi tersebut sebagai cara mempererat hubungan dan menghabiskan waktu bersama.
Akan lebih bagus lagi jika Anda dan anak remaja bisa mengobrol secara tulus dan bukan dibuat-buat tentang fitur yang paling mereka sukai. Dengan begitu, mereka akan mendatangi Anda jika butuh bantuan, dan Anda pun juga sudah paham dengan teknologi yang mereka gunakan.
3. Penting sekali untuk menjaga komunikasi Anda dengan anak remaja agar tetap terbuka, dan bisa membahas tentang pengaturan privasi, waktu yang dihabiskan di internet, dan jenis kegiatan atau tantangan tagar apa yang mereka ikuti. Komunikasi yang lancar dengan anak remaja bisa membuat mereka lebih nyaman bicara dengan Anda tentang masalah mereka, dan tidak mengumbarnya di media sosial atau platform lainnya.
4. Jelaskan Anda mengharapkan mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka dan meminta mereka bertanggung jawab atas perilaku mereka. Penting untuk belajar tentang keamanan online bersama dengan remaja, sehingga mereka juga menyadari risiko apa yang mungkin mereka hadapi jika tidak menjadi warga digital yang bijak.
Seiring pentingnya menjaga keamanan anak dan remaja saat berinternet, TikTok mengajak pengguna melakukan tantangan tagar #SamaSamaNyaman melalui aplikasinya. Pengguna dapat merekam video dan gunakan stiker #SamaSamaNyaman lalu ikuti koreografinya. Setelahnya, unggah video bersamaan dengan tagar #SamaSamaNyaman, gunakan pengaturan Publik untuk videonya. Bagikan video ke platform media sosial yang lain, lalu ajak teman-teman yang lain untuk bergabung. “TikTok berkomitmen untuk membina lingkungan yang positif dan inklusif dimana siapapun, dengan batas usia minimum 14 tahun, dapat mengekspresikan diri mereka dengan aman,” ujar Donny Eryastha, Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina. (*)