Pengumuman resmi yang dirilis QS World University Ranking pada Rabu, 4 Maret 2020 lalu menyebutkan, Intitut Pertanian Bogor (IPB) atau IPB University berhasil menempati peringkat ke-59 by subject on Agriculture and Forestry Tahun 2020. Menanggapi pencapaian IPB tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasinya.
“Luar biasa, Anda bikin kita semua bangga, Merdeka Belajar!” ucapnya di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, pada Kamis (5/3/2020).
Selama lima tahun berturut-turut, IPB University masuk dalam jajaran kampus top 100 dunia berdasarkan QS World University Ranking by Subject on Agriculture and Forestry. Tahun ini, ada tiga bidang keilmuan di IPB yang masuk dalam daftar pemeringkatan, yaitu Agriculture & Forestry (51-100) tepatnya di posisi ke-59, Environmental Sciences (351-400) dan Biological Sciences (551-600).
“Ada peningkatan total ¬score dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu score IPB University ada di angka 65.8, sementara tahun ini di angka 70.8, “ demikian kata Ketua Task Force_QS WUR di IPB _University, Prof Dr Anas M. Fauzi. Â
Lebih lanjut Dekan Sekolah Pascasarjana IPB University ini mengatakan, QS World University Ranking adalah salah satu sistem pemeringkatan universitas dunia yang menjadi rujukan utama. Pemeringkatan QS World University Rangking (WUR) kali ini dilakukan terhadap 1.620 perguruan tinggi yang memenuhi syarat dari total sebanyak 4.763 institusi perguruan tinggi yang dipertimbangkan di 151 negara.
Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria, berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pe-ranking-an QS WUR. Ia mengatakan, prestasi ini adalah hasil dari kerja keras seluruh tim dalam program peningkatan kinerja penelitian dan internasionalisasi, seiring dengan makin tingginya semangat menghasilkan inovasi.
“Sejalan dengan konsep Agromaritim 4.0 yang diimplementasikan melalui pengembangan kurikulum pendidikan yang sesuai, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pemberdayaan masyarakat juga diharapkan akan terus meningkatkan reputasi akademik IPB University,” katanya.
Menurut Business Innovation Center dalam sepuluh tahun terakhir, IPB University adalah penghasil inovasi terbanyak (39 persen) di bandingkan perguruan tinggi lainnya. Namun, Arif mengatakan, pemeringkatan bukanlah tujuan, melainkan akibat atau hasil dari sebuah proses penyelenggaraan Tri Dharma secara progresif dan inovatif. “Orientasi IPB University tetap pada kontribusi sebesar-besarnya pada penguatan inovasi untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa,” tuturnya.
Raihan IPB University di QS World University Ranking Harus Memacu Universitas Lain
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud , Nizam, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas capaian IPB. “Belum tentu setiap perguruan tinggi dapat mempertahankan posisinya dalam 100 besar, karena penilaian tiap tahun yang cukup ketat,” ungkapnya di Kantor Kemendikbud Jakarta, pada Kamis (5/3/2020).
“Semoga apa yang diraih IPB dapat memotivasi perguruan tinggi lainnya untuk bergerak lebih cepat meningkatkan kualitas pendidikan tingginya agar menjadi kampus kelas dunia. Ke depan, harapannya prestasi ini tidak hanya pada by subject, tetapi tembus pada hasil secara umum peringkat 100 top besar dunia,” Nizam berharap.
Ia juga menyatakan komitmen Ditjen Dikti untuk selalu mendorong dan membantu perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas melalui paket kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang akan terus digalakan dan dikembangkan. “Tentunya akan kami dorong terus kualitas perguruan tinggi, sehingga dapat menjalankan Tri Dharma dengan baik, dan menciptakan lulusan yang kompeten,” tutupnya. (kemendikbud)