Semester I 2021, Realisasi KUR Wajo Peringkat 3 Se-Sulsel

Wajo, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, tetapi realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Wajo sampai dengan bulan Juni 2021 mencapai sebesar Rp424,75 miliar dan merupakan peringkat ketiga bila dibandingkan dengan 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini berdasarkan data pada Aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sampai dengan bulan Juni 2021 (Semester I), realisasi KUR di Kabupaten Wajo tercatat sebesar Rp505,32 miliar atau 8,24% dari total realisasi KUR di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp6,13 triliun.

Apabila dilihat dari jumlah debitur KUR, Kabupaten Wajo juga merupakan yang terbesar ketiga yaitu sebanyak 13.804 debitur atau 8,09% dari total debitur di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 170.712 debitur sampai dengan bulan Juni 2021.
Bila dilihat dari jenis skema kredit, Kredit Mikro merupakan yang terbesar realisasi di Kabupaten Wajo, yaitu sebesar Rp341,59 miliar atau 67,60% dari total realisasi sebesar Rp505,32 miliar. Disusul, Kredit Kecil sebesar Rp148,08 miliar atau 29,30%, dan Kredit Super Mikro (Supermi) sebesar Rp15,65 miliar atau 3,10%.

Baca Juga:  Penyidik Kejari Geledah Kantor Bapenda dan BPD Kota Palu Terkait BPHTB

Apabila dilihat dari penyalur KUR di Kabupaten Wajo, Bank BRI merupakan yang terbesar realisasi sampai dengan bulan Juni 2021 yaitu sebesar Rp372,50 miliar atau 74,61% dari total sebesar Rp505,32 miliar, disusul Bank Mandiri sebesar Rp77,41 miliar atau 15,32%. Bank BNI sebesar Rp45,00 miliar atau 8,91%, BPD Sulselbar sebesar Rp3,75 miliar atau 0,74%, Bank Syariah Mandiri sebesar Rp2,47 miliar atau 0,49%, BNI Syariah sebesar Rp1,96 miliar atau 0,39%, Bank BRI Syariah sebesar Rp1,38 miliar atau 0,27%, Tabungan Negara sebesar Rp500,00 juta atau 0,10% dan Bank Sinarmas sebesar Rp350,00 juta atau 0,07%.

Baca Juga:  SMK Negeri 5 Barru Raih Prestasi di Technology Idea Contest 2024

Sementara itu, bila dilihat dari sektor ekonomi di Kabupaten Wajo terdapat tiga penyumbang terbesar, yaitu Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan merupakan yang terbesar menyerap KUR sampai dengan bulan Juni 2021 yaitu sebesar Rp332,13 miliar atau 65,73%, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp107,61 miliar atau 21,30% dan ketiga sektor Perikanan sebesar Rp32,18 miliar atau 6,37%, sisanya terdistribusi di berbagai sektor ekonomi lainnya yang perlu mendapat perhatian dan terus dikembangkan.

Kepala KPPN Watampone, Rintok Juhirman menilai semakin banyak pelaku UMKM yang memanfatkan KUR sebagai salah satu sumber pembiayaan yang murah. Hal tersebut disebabkan KUR mendapatkan subsidi bunga dari Pemerintah.

“Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, UMKM harus bangkit, agar Indonesia Kuat,”lanjutnya.*

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU