Mereka bahkan menunjukkan perilaku simbolis untuk memperingatkan musuh yang mendekat. Misalnya, mereka menyentak tubuh sesamanya sebagai bentuk pertarungan.
Sebagai pemangsa, semut rangrang berburu hampir semua jenis invertebrata yang cukup besar untuk dimakan dan sangat efektif sehingga wilayah semut menjadi petak-petak di mana banyak makhluk hanya dapat hidup pada populasi rendah.
Petani China menyadari hal ini terjadi 1.700 tahun yang lalu dan menempatkan sarang di kebun buah untuk melindungi buah, menjadikan Oecophylla bentuk biokontrol tertua yang diketahui.
Akhir-akhir ini para ahli ekologi telah mempromosikannya di Afrika sebagai alternatif yang aman, efektif, dan murah untuk semprotan pestisida.
Petani dapat menyangkutkan tali dari sarang semut rangrang ke pohon buah-buahan, dan semut tanpa lelah akan membasmi lalat buah, ulat, dan hama potensial lainnya.
Manuver Mencabik Mangsa
Segera setelah menangkap mangsa, rangrang bermanuver untuk meraih dan menarik kaki atau antena. Dalam beberapa saat, puluhan koloni memangsa  korban dengan mencabik-cabik mangsa.
Selain itu beberapa koloni menggerogoti titik lemah mangsa untuk mempercepat pekerjaan. Sambil memegang potongan bagian mangsa, jalur semut menuju sarang sudah disiapkan untuk mendistribusikan potongan mangsa.
Potongan terberat dibawa oleh kelompok yang entah tetap saling terkoordinasi, bahkan ketika beberapa anggota tim pergi dan pekerja baru bergabung.
Para pemangsa secara fisik membawa bagian buruan ini ke sarang utama, untuk mewaspadai dari serangan musuh, menurut laporan National Geographic. (*)