Muhammad Arief Rosyid Hasan diisukan telah dipecat dari kepengurusan DMI oleh Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI). Pemecatan tersebut dilakukan karena Arief telah memalsukan tanda tangan Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla dan Sekjen DMI H Imam Addaruqutni.
Diketahui pemecatan diputuskan dalam rapat pleno Pimpinan Pusat DMI yang dihadiri JK, Wakil Ketua Umum DMI Komjen (Purn) Syafruddin, dan Imam Addaruqutni, Jumat (1/4/2022).
Sekjen DMI H Imam Addaruqutni mengatakan, putusan pemecatan Arief dilakukan oleh Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla. Karena Arief telah melanggar peraturan organisasi DMI dengan memalsukan tandatangan Ketua Umum dan Sekjen PP DMI, serta stempel DMI.
Kemudian Arief mengirim surat yang berisi tandatangan palsu tersebut ke Wakil Presiden Maruf Amin tanpa izin Ketum dan Sekjen.
“Karena telah melanggar peraturan organisasi DMI dengan memalsukan tanda tangan Ketua Umum dan Sekjen PP DMI serta stempel DMI dengan mengirim surat ke Wakil Presiden RI tanpa ijin dari Ketua Umum dan Sekjen PP DMI,” kata Imam, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Perlu diketahui Tanda tangan yang dipalsukan Arief Rosyid digunakan pada surat undangan kepada Wapres RI, Maruf Amin untuk menghadiri acara Kick Off Festival Ramadhan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (4/4/2022).
Lantas siapakah sebenarnya Arief Rosyid Hasan ini?
Berikut profil Arief Rosyid Hasan yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Profil Arief Rosyid Hasan
Arief Rosyid Hasan diketahui lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada 4 September 1986. Dilansir laman pribadi milik Arief Rosyid Hasan, ariefrosyid.id, ia merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin angkatan 2004.
Tak hanya itu Arief juga memiliki gelar Master Kesehatan Masyarakat (MKM) dari Universitas Indonesia.
Dikutip dari Tribun Timur, Arief Rosyid menjadi komisaris termuda di Bank Syariah Indonesia atau BSI. Jabatan komisaris termuda BSI didapatkannya berdasarkan keputusan RUPS LB pada 15 Desember 2020, di usianya yang masin 35 tahun.
Selama kuliah di Unhas, Arief dikenal sebagai sosok yang memiliki banyak kesibukan di organisasi kepemudaan. Arief pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tahun 2013.
Saat itu Arief pun berfokus pada pemberdayaan pemuda. Sejak 2014, Arief Rosyid telah menjadi inisiator berbagai focus group discussion mengenai bonus demografi.
Selain itu Arief pernah menjabat sebagai Ketua Pemuda di Dewan Masjid Indonesia (2017-sekarang), Wasekjen BPP HIPMI (2019-sekarang), dan menginisiasi sejumlah kolaborasi dengan anak muda di Masjid hingga di Lembaga Pemasyarakatan.
Arief Rosyid juga secara intensif terlibat dalam diskusi bersama dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (DPBS OJK).
Selain itu juga aktif berdiskusi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), hingga Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) dalam mendorong peran pemuda untuk kebangkitan ekonomi ummat dari Masjid.
Arief juga mendirikan Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dan menyelenggarakan Muktamar Pemuda Islam bersama 20 Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan Islam.