Profil Dougy Mandagi. Tampil di festival musik Coachella memang merupakan suatu kesempatan hebat bagi banyak musisi dunia. Jangankan bagi musisi Indonesia, bagi musisi-musisi Asia pun, tampil di panggung Coachella masih merupakan suatu pencapaian yang spektakuler.
Beberapa musisi dari Asia yang pernah mendapat kesempatan ini seperti Blackpink, band metal X Japan, hingga Epik High.
Dalam konteks musisi dari Indonesia, kesempatan itu lebih jarang lagi. Namun, bukannya tidak ada. Jauh sebelum NIKI, Rich Brian dan Warren Hue, sebenarnya sudah ada satu musisi Indonesia yang sampai ke panggung Coachella. Dia adalah Dougy Mandagi, musisi kelahiran Bitung, Sulawesi Utara.
Hal ini diungkapkan salah satu netizen di Twitter, dengan akun @salmansgr, yang menyebutkan bahwa Dougy Mondagi tampil di Coachella pada tahun 2010. Bukan sebagai musisi solo seperti NIKI, Rich Brian ataupun Warren Hue. Ia tampil bersama bandnya, The Temper Trap.
Melansir berbagai sumber, The Temper Trap adalah band yang digawangi Dougy sejak tahun 2005. Band ini sejatinya berasal dari Melbourne, Australia, namun banyak berkiprah di skena musik dan Eropa. Digawangi oleh Dougy (vokal), Jonathan Aherne (bass), Toby Dundas (drummer) dan Joseph Greer (gitar). Grup in juga pernah mengisi Big Sound Festival di Jakarta tahun 2015.
Dougy Mandagi memang tidak banyak berkarier di Indonesia sebagaimana musisi tanah air lainnya. Agaknya karena itu pula, banyak pendengar musik tanah air yang masih asing dengan namanya. Begitu pula banyak yang tak tahu ia pernah tampil di Coachella.
Hal itu yang membuat Dougy tak banyak dibicarakan. Ketika NIKI dkk. tampil, mereka bertigalah yang disebut yang pertama dari Indonesia menggeber Coachella. Di samping itu, penampilan Dougy di panggung Coachella lebih tepat dipahami sebagai penampilan The Temper Trap, band asal Australia.
Namun tetap saja, jika bicara musisi Indonesia pertama yang tampil di panggung Coachella, tentu saja Dougy Mandagi-lah orangnya. Video penampilannya di Coachella tahun 2010 pun masih bisa diakses di YouTube.
Dari Jalanan ke Panggung Coachella
Banyak cerita hebat dari para musisi terkait perjalanan mereka merintis karier dari nol sampai menjadi musisi yang diperhitungkan di industri musik. Cerita itu juga dimiliki oleh Dougy Mandagi.
Dougy yang lahir tahun 1980, semula tumbuh di Bitung. Namun pada usia 6 tahun, ia mulai tinggal berpindah-pindah, dari Hawaii, Bali, kembali ke Sulawesi, lalu ke Melbourne. Yang tidak berpindah-pindah adalah minatnya terhadap seni, khususnya musik.
Dougy berkenalan dengan musik secara intens sejak usia remaja, hingga ia bertolak ke Australia, Dougy memulai perjalanan bermusiknya secara serius dengan menjadi musisi jalanan.
Sepanjang masa menjadi musisi jalanan itu, Dougy intens mengembangkan bakat bermusiknya secara mandiri. Hingga akhirnya pada tahun 2005, ia bertemu rekan-rekan se-visinya, dan membentuk The Temper Trap.
Grup ini memproduksi album perdananya, “Conditions” di Melbourne, lalu mempromosikannya di Inggris tahun 2009. Ini menjadi awal perjalanan The Temper Trap di Inggris.
Salah satu lagu yang paling penting dalam mendongkrak karier The Temper Trap yakni “Sweet Disposition”, yang cukup populer di berbagai negara, terutama Inggris, Belgia dan Irlandia. Lagu ini juga kemudian mengisi lagu tema film “500 Days of Summer”.
The Temper Trap meraih kesuksesan cukup besar di Inggris, memenangkan Best Group dan Most Popular Australian Single untuk “Sweet Disposition” di ajang ARIA Music Awards 2010. Kesuksesan itu pula yang mengantarkan Dougy dan kawan-kawan ke panggung Choachella di tahun yang sama.
Album kedua mereka dalam format mini album, rilis di Inggris pada tahun 2012, bertajuk “The Temper Trap”, yang kemudian juga menyabet penghargaan di ajang ARIA Music Awards. The Temper Trap merilis album ketiganya, “Thick as Thieves” pada tahun 2016.