Termometer, alat pengukur suhu tubuh ini sejak dunia dilanda pandemi covid 19 semakin sering digunakan. Tak hanya di rumah sakit-rumah sakit saja, kini di bandara, mall-mall, sekolah, dan pusat keramaian lainnya, tak jarang kita melihat benda tersebut.
Tahukah kalian bagaimana perkembangan penemuan Termometer yang awalnya bernama Thermoscope? yuk disimak penjelasan di bawah ini yah.
Saat pertama kali ditemukan, termometer disebut dengan “termoskop” yang berfungsi untuk mengukur perbedaan jenis cairan. Orang pertama yang menentukan skala numerik para termoskop adalah Santorio, seorang ilmuwan dari Italia.
Di samping itu, Galileo menciptakan sebuah termometer air sederhana pada 1593, yang digunakannya untuk mengukur variasi temperatur.
Termometer paling awal yang menyerupai termometer dewasa ini diciptakan oleh ahli fisika Jerman, Daniel Gabriel Fahrenheit, pada 1714. Ia adalah orang pertama yang menggunakan air raksa dalam termometernya, sebagaimana cairan yang digunakan saat ini.
Air raksa menjadi jalan keluar untuk masalah pengaturan suhu pada termometer, yang akan sangat berpengaruh pada keadaan membeku dan mendidih suatu cairan, di samping air raksa yang tidak menguap.
Sebelum abad ke-17, tidak ada cara untuk mengukur suhu, tidak dalam satuan apapun. Hingga pada 1724, ditemukan skala pertama yang disebut “Fahrenheit”, sesuai dengan nama Daniel Gabriel Fahrenheit. Ilmuwan Jerman itu sangat berpengaruh pada perkembangan alat pengukuran suhu, seperti pada 1709 menemukan termometer alkohol, dan pada 1714 menemukan termometer air raksa.
Pada 1742, ditemukan juga skala lainnya untuk menentukan satuan angka suhu, yaitu “Celsius”. Skala itu ditemukan oleh seorang ahli astronomi Swedia, bernama Aders Celsius.
Seiring dengan perkembangannya, termometer tidak hanya digunakan untuk mengukur suhu air saja, tetapi digunakan untuk banyak hal. Seperti termometer medis yang ditemukan oleh Sir Thomas Allbutt pada 1867.
Termometer ini menyerupai termometer modern, dan terus dikembangkan untuk urusan medis. Termometer ini digunakan untuk mengukur temperatur seseorang, dengan cara menempatkannya di bawah lidah, di bawah ketiak, atau di dalam anus.
Theodore Hannes Benzinger, seorang dokter bedah, berhasil menemukan termometer telinga pada 1984, dan David Phillips menciptakan termometer telinga inframerah. Alat itu dapat mengukur temperatur badan dengan sangat cepat Alat pengukur suhu yang paling modern disebut termometer elektronik, atau disebut juga “termo resistor”.
Cara kerja alat itu seperti komputer, sehingga dapat dengan mudah mengetahui keadaan suhu tertentu dalam waktu yang amat singkat.