Simak!! 9 Tarian Tradisional Dari Provinsi DI yogyakarta dan Keunikannya

Tarian tradisional dari Yogyakarta kental dengan nuansa filosofis, spiritual, dan mistis. Berikut adalah 9 tari tradisional dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta beserta keunikannya:
  1. Tari Bedhaya
    • Keunikan: Tari Bedhaya adalah tarian sakral yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Tarian ini melibatkan sembilan penari wanita dan hanya dipentaskan pada acara-acara khusus keraton. Gerakannya halus, lembut, dan penuh dengan makna filosofis yang menggambarkan hubungan spiritual antara manusia, alam, dan sang pencipta. Tari ini dipengaruhi oleh ajaran-ajaran mistik Jawa.
  2. Tari Beksan Wireng
    • Keunikan: Tari ini merupakan tari perang yang awalnya diciptakan untuk melatih prajurit keraton. Dua penari laki-laki menarikan adegan duel yang mencerminkan keahlian bertarung dan ketangkasan fisik. Gerakannya energik dan penuh semangat, diiringi oleh gamelan yang dinamis.
  3. Tari Golek Ayun-Ayun
    • Keunikan: Tarian ini menggambarkan keanggunan seorang gadis remaja yang sedang belajar berdandan. Gerakannya lembut dan gemulai, mencerminkan kecantikan serta kehalusan budi pekerti perempuan Jawa. Tari ini sering ditarikan dalam upacara-upacara adat dan penyambutan tamu kehormatan.
  4. Tari Serimpi
    • Keunikan: Tari Serimpi adalah tarian yang bersifat sakral dan biasanya dibawakan di lingkungan keraton. Tarian ini ditarikan oleh empat penari perempuan dengan gerakan lambat dan anggun, menggambarkan suasana damai dan kesakralan. Tari ini memiliki makna filosofis tentang keseimbangan antara dunia fisik dan spiritual.
  5. Tari Klana Alus
    • Keunikan: Tari ini menggambarkan sosok raja atau bangsawan yang anggun dan berwibawa. Gerakan tariannya halus, gemulai, dan penuh dengan keindahan, namun tetap menunjukkan kekuatan. Klana Alus menampilkan kesempurnaan dalam tata gerak, kostum, dan ekspresi penari.
  6. Tari Bambangan Cakil
    • Keunikan: Tarian ini menceritakan pertarungan antara ksatria (Bambangan) melawan raksasa (Cakil), yang diambil dari cerita pewayangan. Tari ini menonjolkan karakter ksatria yang tenang dan penuh kesabaran, sementara karakter Cakil digambarkan dengan gerakan kasar dan agresif. Pertarungan antara kebaikan dan kejahatan menjadi tema utama dalam tarian ini.
  7. Tari Angguk
    • Keunikan: Tari Angguk adalah tarian tradisional yang berasal dari Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Tari ini terinspirasi dari gerakan prajurit, diiringi oleh musik rebana dan nyanyian syair islami. Gerakan tari Angguk didominasi oleh hentakan kaki dan kepala yang dinamis, serta penuh semangat.
  8. Tari Jathilan
    • Keunikan: Tari Jathilan, yang juga dikenal sebagai kuda lumping, menggambarkan prajurit berkuda. Penari menggunakan kuda buatan dari anyaman bambu dan menampilkan gerakan perang yang dinamis. Keunikan lain dari tari ini adalah unsur mistis, di mana penari kadang mengalami kesurupan, menambah kesan magis dalam pertunjukan.
  9. Tari Lawung Ageng
    • Keunikan: Tari Lawung Ageng adalah tarian yang menggambarkan latihan perang prajurit keraton. Penari laki-laki membawa tombak (lawung) dan melakukan gerakan bertarung yang lincah dan terstruktur. Tari ini mencerminkan keberanian dan kedisiplinan prajurit dalam melindungi kerajaan.
Baca Juga:  Apakah Film dan Drama Berbeda?? Simak Penjelasannya!!

Tarian tradisional dari Yogyakarta kental dengan nuansa filosofis, spiritual, dan mistis. Banyak di antaranya terkait erat dengan tradisi keraton dan nilai-nilai luhur kebudayaan Jawa, di mana gerakan halus, penuh makna, dan iringan gamelan yang lembut menjadi ciri khas utama.

Baca Juga:  12 Tari Tradisional dari Provinsi Kalimantan Timur
- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU