Perbedaan antara Tari Tradisional, Tari Kreasi Baru, dan Tari Kontemporer terletak pada beberapa aspek seperti asal usul, tujuan, aturan gerakan, dan pengaruh budaya. Berikut adalah penjelasan perbedaan di antara ketiganya:
1. Tari Tradisional
Definisi: Tari tradisional adalah tarian yang diwariskan dari generasi ke generasi dan mencerminkan budaya serta adat suatu daerah. Tarian ini memiliki pakem atau aturan yang jelas dalam gerakan, kostum, dan musik, serta sering kali memiliki makna ritual atau simbolis.
Ciri-Ciri:
- Berasal dari tradisi daerah: Tarian ini sangat erat kaitannya dengan budaya lokal dan adat istiadat.
- Gerakan Pakem: Gerakan-gerakan tari sudah ditetapkan dan tidak boleh diubah. Setiap tarian memiliki struktur dan pola gerakan yang tetap.
- Fungsi Ritual dan Upacara: Sering digunakan dalam acara keagamaan, ritual, atau upacara adat.
- Musik Tradisional: Diiringi oleh musik tradisional dari daerah asal tarian tersebut.
Contoh: Tari Pendet (Bali), Tari Saman (Aceh), Tari Kecak (Bali).
2. Tari Kreasi Baru
Definisi: Tari Kreasi Baru adalah tarian yang terinspirasi dari tari tradisional, tetapi sudah mengalami pengembangan dalam gerakan, kostum, atau musik. Tarian ini tetap menjaga unsur-unsur tradisional tetapi memberikan ruang untuk inovasi dan kreativitas.
Ciri-Ciri:
- Berdasarkan Tari Tradisional: Meskipun ada inovasi, tari kreasi baru tetap berpijak pada dasar tari tradisional.
- Pengembangan Gerakan: Koreografer bebas mengembangkan gerakan, tetapi tetap mempertahankan identitas budaya asal.
- Lebih Fleksibel: Tidak terikat sepenuhnya pada aturan pakem, sehingga gerakannya lebih bebas dan kreatif.
- Kostum dan Musik yang Lebih Modern: Sering kali menggunakan kostum dan musik yang lebih modern atau disesuaikan dengan tema baru.
Contoh: Tari Merak (Jawa Barat), Tari Manipuren (Jawa Tengah), Tari Kipas Pakarena Kreasi (Sulawesi Selatan).
3. Tari Kontemporer
Definisi: Tari Kontemporer adalah tarian yang muncul sebagai bentuk eksplorasi bebas tanpa terikat oleh aturan tradisional. Tari ini lebih fokus pada ekspresi individu dan ide-ide kreatif, sering kali mencerminkan isu-isu modern, sosial, atau personal.
Ciri-Ciri:
- Bebas dari Aturan Tradisi: Tidak ada aturan pakem atau struktur tetap dalam tari kontemporer. Gerakannya bisa sangat eksperimental dan unik.
- Ekspresi Bebas dan Personal: Tari kontemporer sering kali digunakan sebagai media untuk mengekspresikan emosi, perasaan, atau ide pribadi dari koreografer.
- Temanya Modern atau Abstrak: Sering kali menggambarkan isu-isu sosial, budaya, politik, atau emosi manusia.
- Penggunaan Musik yang Variatif: Bisa menggunakan musik dari berbagai genre, atau bahkan tanpa musik sama sekali. Kadang-kadang elemen suara lain seperti suara alam atau narasi digunakan.
- Perpaduan Berbagai Elemen Seni: Tari kontemporer sering memadukan elemen seni lain, seperti teater, seni rupa, atau seni multimedia.
Contoh: Cry Jailolo (Eko Supriyanto), Lamentation (Martha Graham), Falling Angels (Jiřà Kylián).