Simak!! Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi Keunikan dan Filosofi Rumah Joglo Situbondo

Rumah Joglo Situbondo merupakan adaptasi dari arsitektur tradisional Joglo khas Jawa yang berkembang di daerah Situbondo, Jawa Timur. Meski berbasis pada konsep Joglo, rumah tradisional di Situbondo memiliki karakteristik yang mencerminkan pengaruh budaya lokal dan lingkungan geografis pesisir Situbondo. Berikut penjelasan Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi, Keunikan dan Filosofi Rumah Joglo Situbondo.

Ciri-Ciri Rumah Joglo Situbondo

  1. Atap Joglo Modifikasi
    • Masih menggunakan bentuk atap piramida atau tajug khas Joglo, namun dengan variasi desain untuk menyesuaikan dengan iklim pesisir.
    • Atap sering kali dibuat lebih landai untuk menghadapi angin kencang khas daerah pesisir.
  2. Material Lokal
    • Dinding: Terbuat dari kayu atau bambu, terkadang menggunakan anyaman bambu (gedek).
    • Atap: Menggunakan genteng tanah liat, rumbia, atau ijuk sesuai dengan ketersediaan bahan lokal.
    • Lantai: Biasanya menggunakan tanah liat yang dipadatkan atau tegel sederhana.
  3. Ruangan Multifungsi
    • Terdiri dari pendopo (ruang depan), pringgitan (ruang tengah), dan dalem (ruang dalam), yang digunakan sesuai kebutuhan keluarga.
    • Ruangan lebih sederhana dibanding Joglo di Jawa Tengah atau Yogyakarta.
  4. Ukuran Lebih Kecil
    • Rumah Joglo di Situbondo biasanya berukuran lebih kecil, menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat setempat.
  5. Halaman dengan Tanaman Lokal
    • Biasanya terdapat halaman luas yang ditanami pohon seperti mangga atau kelapa, memberikan suasana teduh dan nyaman.
Baca Juga:  Gerakan Lempeng Tektonik: Definisi, Jenis, Akibat, dan Contoh

Fungsi Rumah Joglo Situbondo

  1. Tempat Tinggal
    • Berfungsi sebagai hunian utama masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan.
  2. Pusat Kegiatan Keluarga
    • Pendopo sering digunakan untuk menerima tamu, musyawarah keluarga, atau kegiatan sosial sederhana.
  3. Penyimpanan Hasil Panen
    • Bagian tertentu dari rumah atau halaman digunakan untuk menyimpan hasil panen, seperti padi atau jagung.
  4. Tempat Ibadah dan Ritual
    • Area tertentu digunakan untuk kegiatan keagamaan seperti doa atau tradisi lokal.

Keunikan Rumah Joglo Situbondo

  1. Kombinasi Budaya Jawa dan Pesisir
    • Rumah ini menggabungkan arsitektur khas Jawa dengan adaptasi terhadap lingkungan pesisir Situbondo.
  2. Desain yang Sederhana
    • Dibandingkan dengan Joglo di Jawa Tengah atau Yogyakarta, Rumah Joglo Situbondo lebih sederhana dan praktis.
  3. Ramah Lingkungan
    • Menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan di sekitar, menjadikan rumah ini berkelanjutan dan ramah lingkungan.
  4. Fleksibilitas Ruang
    • Ruangan dalam rumah dirancang fleksibel untuk berbagai keperluan, dari kegiatan sehari-hari hingga acara adat.
  5. Konektivitas dengan Alam
    • Halaman yang luas dan material alami membuat rumah ini menyatu dengan lingkungan sekitar, menciptakan suasana asri dan nyaman.
Baca Juga:  Apa yang Dimaksud Gerakan Transform (Saling Geser) Pada Lempeng Bumi?

Filosofi Rumah Joglo Situbondo

  1. Kesederhanaan Hidup
    • Rumah ini mencerminkan nilai hidup sederhana namun fungsional, selaras dengan budaya masyarakat Situbondo yang agraris dan pesisir.
  2. Kebersamaan dan Gotong Royong
    • Pendopo yang luas mencerminkan keterbukaan untuk menerima tamu dan memfasilitasi kegiatan bersama, mencerminkan semangat gotong royong masyarakat.
  3. Harmoni dengan Alam
    • Pemanfaatan material lokal menunjukkan penghargaan terhadap alam dan kesadaran akan keberlanjutan lingkungan.

Rumah Joglo Situbondo tidak hanya menjadi tempat tinggal tetapi juga simbol harmonisasi antara budaya Jawa dan kondisi geografis setempat, menjadikannya bagian penting dari identitas budaya masyarakat Situbondo.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU

TERPOPULER