1. Sejarah Tari Tuntung Tulus
Tari Tuntung Tulus merupakan bagian dari tradisi masyarakat Dayak Kanayatn yang sudah ada sejak zaman dahulu. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam upacara adat yang berkaitan dengan kesyukuran, seperti setelah panen atau acara-acara adat lainnya yang melibatkan seluruh komunitas.
Sejarah tarian ini juga terkait dengan kehidupan agraris masyarakat Dayak Kanayatn, di mana mereka sangat menghormati alam dan roh leluhur yang diyakini melindungi mereka selama bercocok tanam. Tarian ini menjadi simbol rasa syukur kepada roh leluhur dan kekuatan alam yang memberikan kehidupan.
2. Makna Tari Tuntung Tulus
Tari Tuntung Tulus mengandung makna spiritual dan simbolik yang mendalam. Tarian ini melambangkan perjalanan hidup manusia yang penuh ketulusan dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan.
Gerakan yang dilakukan dengan ketulusan hati dalam tarian ini mencerminkan kesederhanaan, keikhlasan, dan rasa syukur masyarakat Dayak terhadap segala yang mereka miliki, terutama dalam hal berkah alam dan hasil panen. Selain itu, tarian ini juga melambangkan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
3. Properti yang Digunakan
Tari Tuntung Tulus biasanya tidak menggunakan banyak properti khusus, tetapi elemen-elemen tradisional tetap memainkan peran penting dalam memperkuat karakter tarian. Beberapa properti yang mungkin digunakan antara lain:
- Selendang atau kain tradisional: Selendang atau kain panjang yang digunakan penari, melambangkan keharmonisan dan keindahan dalam gerakan tarian.
- Perisai dan tombak: Dalam beberapa variasi, properti seperti perisai dan tombak dapat digunakan untuk melambangkan kesiapan dan kekuatan, meskipun sifat tarian ini lebih lembut dibanding tarian perang.
4. Gerakan Tari
Gerakan dalam Tari Tuntung Tulus relatif sederhana tetapi penuh makna. Gerakannya melambangkan perjalanan kehidupan dan rasa syukur kepada alam serta leluhur. Beberapa gerakan yang menjadi ciri khas Tari Tuntung Tulus antara lain:
- Gerakan melangkah pelan: Penari melakukan gerakan melangkah dengan perlahan dan penuh keikhlasan, melambangkan perjalanan hidup yang tulus.
- Gerakan tangan lembut: Tangan penari bergerak lembut, melambangkan rasa syukur dan keikhlasan dalam menerima segala berkah yang diberikan oleh alam dan leluhur.
- Gerakan berputar: Sesekali penari berputar dalam gerakannya, yang melambangkan siklus kehidupan yang terus berjalan, dari masa ke masa, dengan segala lika-likunya.
Tarian ini umumnya dilakukan secara kelompok, dengan gerakan yang serempak dan harmonis, mencerminkan kebersamaan dan rasa persatuan di antara para penari.
5. Busana Tari
Busana yang dikenakan dalam Tari Tuntung Tulus merupakan pakaian adat khas masyarakat Dayak Kanayatn. Beberapa elemen busana tersebut antara lain:
- Baju tradisional Dayak: Penari mengenakan pakaian adat Dayak yang terbuat dari bahan kain tradisional, dengan motif khas Dayak yang menggambarkan kebudayaan dan filosofi kehidupan masyarakat Dayak Kanayatn.
- Aksesoris manik-manik: Penari juga mengenakan kalung, gelang, dan hiasan kepala yang terbuat dari manik-manik warna-warni, yang melambangkan kekayaan dan keindahan budaya Dayak.
- Ikat kepala: Ikat kepala yang dipakai oleh penari pria dan wanita menambah kesan tradisional yang kuat dalam tarian ini.