“Sudah dong sayang, kalau kamu masih mau menangis ngga apa-apa keluarin semuanya biar masalah kamu keluar semua cepat selesai. Ya sayangnya biar air mata kamu jadi doa dari kata-kata yang nggak sanggup kamu ucapkan,” kata papa Surya, Minggu (24/4/2022).
“Ya Allah ini berat pah buat aku,” tutur Andin.
Setelah Papa Surya pulang, Andin terlihat memasuki ruangan kerja Aldebaran. Ketika di dalam tangisan Andin mulai pecah, air matanya pun mengalir sangat deras. Dirinya tak siap menerima kenyataan bahwa suaminya kini tidak berada disisinya.
“Supaya kamu bisa menemani aku mas disini apa ini udah takdir kamu pergi dari aku mas, tapi aku ngga siap sama takdir ini, aku butuh kamu, aku pingin kamu mas,” kata Andin.
Andin juga mengungkapkan jeritan hatinya yang selama ini dia pendam bahwa dirinya tak siap jika mendengarkan kabar bahwa Aldebaran meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat tersebut. Dirinya merasa lemah seolah kehilangan belahan jiwanya, tangisan Andin pun mulai mereda hingga dia tertidur memimpikan masa-masa indah bersama Aldebaran.
“Berat banget aku jalanin hari ini mas, aku berharap ada berita baik. Sekarang untuk mengisi asuransi kamu aja aku ngga sanggup mas aku ngga bisa, aku capek mas. Biasanya kalau aku capek ada kamu yang semangatin aku mas, apa yang harus aku lakuin.
Bagaimana soal asuransi itu aku juga bingung berat rasanya aku harus isi dokumen-dokumen kamu mas, kamu yang aku butuhin mas kamu pulang. Tapi sekarang apa pertanda kamu ngga akan kembali lagi tapi aku ngga mau,” ujar Andin.