Sistem Saraf Tepi: Pengertian, Struktur dan Fungsinya

Sistem saraf tepi ini terbagi atas dua bagian, yaitu saraf somatik dan otonom.

Sistem Saraf Otonom

Sistem Saraf tepi
Sistem Saraf Otonom

Sebaliknya, ada sistem saraf otonom yang mengontrol aktivitas yang dilakukan secara tak sadar. Sistem ini akan berjalan aktif dengan mengatur berbagai aktivitas. Misalnya seperti bernafas, detak jantung, dan metabolisme tubuh.

Bagian Sistem saraf otonom

Sistem Simpatik

Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah untuk mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh. Terutama ketika terdapat ancaman pada tubuh untuk mempersiapkan pengeluaran energi. Lalu mempersiapkan tubuh untuk menghadapi potensi ancaman pada lingkungan.

Baca Juga:  Siswa SMP Negeri 2 Sengkang Raih Juara 2 Lomba Vlog “Stop Perkawinan Anak,”

Sesuai dengan pengertian sistem saraf tepi jika seseorang mengalami rasa cemas, maka saraf simpatik akan memicu respons dengan cepatnya detak jantung. Selain itu, akan meningkatkan laju pernapasan serta mampu meningkatkan aliran darah menuju ke otot.

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Colosseum, Roma

Sistem Parasimpatik

Memiliki fungsi untuk tubuh yang normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri. Ancaman ini mampu memperlambat pernapasan, memperlambat detak jantung, dan mampu kurangi aliran darah ke otot. Hal ini memungkinkan kembalinya tubuh ke posisi normal.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU