Siswa Keluhkan Kesulitan Pelajaran Matematika dengan Belajar Daring

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Ditengah kondisi Pandemi Covid-19 yang mengharuskan peserta didik untuk belajar daring atau online membuat mereka kesulitan memahami pelajaran Matematika. Oleh karena itu, mengakibatkan hasil belajarnya rendah dibandingkan dengan pelajaran lainnya.

Salah satunya di SMA Negeri 19 Bone, menurut Sajerah yang merupakan salah satu Guru Matematika di sekolah tersebut, mengatakan bahwa, Matematika banyak ditakuti siswa karena merasa penuh dengan perhitungan yang dianggap sulit untuk diselesaikan. Hal ini mengakibatkan siswa mudah bosan dalam belajar dan tidak tertarik dengan pelajaran matematika.

Selain itu, Guru Matematika lainnya juga turut memberikan pernyataanya mengenai sulitnya siswa memahami pelajaran tersebut. “Apalagi pada saat pembelajaran online, siswa banyak yang tidak mengumpulkan tugas karena kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan”, tambah Darna.

Baca Juga:  Informasi Lengkap dan Terkini Soal Cerdas Cermat

Rendahnya kemampuan matematika yang dimiliki siswa di SMAN 19 Bone mendorong mahasiswa STKIP Muhammmadiyah Bone untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran daring. Tim PKM-RSH yang diketuai oleh A. Nurannisa berhasil meloloskan proposal dengan judul “Integrasi Tradisi Etnis Bugis-Makassar Sulapa Eppa Walasuji dalam Mengembangkan Kecerdasan Logis Matematis Siswa Berbasis Aplikasi Android”.

“Integrasi Sulapa Eppa Walasuji berbasis aplikasi android dalam pembelajaran matematika sangat mendukung sistem pembelajaran daring saat ini. Disamping dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran daring melalui pengalikasian android, juga dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal”, tutur A. Nurannisa, Ketua Tim.

Baca Juga:  Temukan Produk Terbaik untuk Ibu dan Si Kecil

A. M. Irfan Taufan Asfar selaku dosen pendamping tim PKM-RSH yang berhasil lolos didanai oleh dikti ini merasa bangga atas apresiasi yang diraih oleh mahasiswanya. “Sangat kreatif, tim ini mampu mengeksplorasi potensi lokal untuk dijadikan sebagai media pembelajaran yang memang sangat diperlukan saat ini guna meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa sebagai bekal untuk jenjang perguruan tinggi nantinya”, tambah A. M. Irfan Taufan Asfar, Dosen Pendamping.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU