Sivitas Akademika FKM Unhas Beri Edukasi Pengelolaan Sampah

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM ) Unhas, dalam Dies Natalisnya yang ke 37 menggelar salah satu rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Pulau Kodingareng, Sabtu, 19 Oktober 2019.

Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dibuka secara resmi oleh Camat Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dekan FKM Unhas Dr Aminuddin Syam, SKM., M Kes., M Med Ed., Wakil Dekan III FKM Unhas Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., MScPH, Ph D serta beberapa pimpinan departemen di lingkup FKM Unhas.

Kegiatan pengabdian  ini merupakan wujud dari fungsi Tridarma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian masyarakat.

Tim pengabdian masyarakat dari Departemen Kesehatan Lingkungan FKM Unhas, terdiri dari: Dr Erniwati Ibrahim, SKM., M Kes (Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan) sebagai ketua tim, Uyuun Wiji Asmita, SKM dan Nurul Aqilah Gunawan, SKM sebagai anggota .

Baca Juga:  Mengenal Istilah Nine Stars of Pharmacist dalam Dunia Farmasi

Adapun topik pengabdian  yang diberikan adalah pengelolaan sampah berbasis kepulauan.

“Sampah bukan hanya bermasalah di daratan, akan tetapi juga di wilayah kepulauan terutama di pulau -pulau kecil, mengingat sangat terbatasnya lahan yang tersedia,” ungkap Erniwati.

Selain itu, sambungnya, sampah yang tidak dikelola dengan benar bisa menimbulkan masalah kesehatan masyarakat seperti penularan diare, penyakit gatal-gatal, dan lain-lain.

“Disamping itu juga, dapat memberi kesan berkurangnya nilai estetika lingkungan, pencemaran udara dan gangguan pernafasan,” paparnya.

- Iklan -
Baca Juga:  KKJ Indonesia Desak Rektor Unhas Hentikan Kriminalisasi Terhadap Pers Mahasiswa

Dalam Pengabdian ini diajarkan metode sederhana dalam pengelolaan sampah, dengan prinsip 3R, yaitu Reuse (memanfaatkan /menggunakan kembali sampah yang dihasilkan),  Reduce (Mengurasi peroduksi sampah) dan Recycle (mendaur ulang sampah agar bisa dimanfaatkan kembali).

“Adapun metode yang digunakan dalam Edukasi ini yaitu metode bermain sambil belajar, sehingga Alhamdulillah  peserta terlihat semangat dan antusias mengikuti kegiatan edukasi kesehatan ini dari awal sampai akhir,” terangnya.

Peserta edukasi ini terdiri dari warga dan ibu-ibu rumah tangga yang rata-rata sudah berusia lanjut, mulai 30an tahun hingga 70an tahun.

Selain itu, di akhir kegiatan dilakukan kuis dan pemberian hadiah sehingga peserta terlihat semakin semangat.

Ketika di minta tanggapan dari peserta, mereka berharap kegiatan semacam ini bisa berlanjut terus agar warga mendapatkan tambahan ilmu kesehatan dan periksaan kesehatan secara gratis. (FP/Rls)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU