Maros, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pada tanggal 8 September 2019, bertempat di Balai Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, sivitas akademika Jurusan Biologi sukses melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat (abdimas) dengan sasaran ibu-ibu setempat yang sebagian besar kepala keluarganya bermatapencaharian sebagai peternak ayam pedaging (broiler) dan ras petelur.
Hasil peternakan yang melimpah menjadi peluang bagi perempuan-perempuan yang mengolah menjadi aneka produk lain, dapat meningkatkan daya jual dan daya beli.
Sebagai contoh, daging ayam broiler yang dapat dikembangkan menjadi aneka olahan yang disenangi oleh konsumen dan yang tak kalah penting adalah aman, sehat utuh dan halal.
Apalagi didukung oleh letak strategis, dimana Desa Benteng Gajah merupakan jalur pariwisata menuju puncak.
Dalam rangka mengembangkan potensi kaum perempuan dalam mengolah produk pangan hewani lokal yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, maka dilakukan pemberdayaan berupa pelatihan diversifikasi pengolahan bahan pangan hewani lokal yang asuh.
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya yang dapat membantu warga masyarakat khususnya kaum perempuan agar memiliki keterampilan untuk yang dapat membantu perekonomian keluarga.
Tema pengabdian yang diusung adalah diversifikasi produk pangan lokal yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).
Dr. Hafsan, S.Si., M.Pd.. sebagai ketua tim pelaksanaan kegiatan dengan 20 anggota tim yang difasilitasi oleh pemerintah Desa Benteng Gajah melalui kepala desa, mengikutsertakan sebanyak 40 orang ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki kegiatan tambahan dan ingin meningkatkan diri dalam pengolahan hasil pangan hewani lokal (broiler) yang ASUH.
Diperkuat dengan pelibatan pakar manajemen Dr. Irwan Misbach yang secara khusus mengawal materi perencanaan, pengembangan dan pengendalian suatu rencana usaha dalam skala home industri maupun lebih besar lagi.
Dalam sambutannya sebelum pelatihan berlangsung, Dr Hafsan, S Si., M Pd., dosen jurusan Biologi yang intens mengkaji pemanfaatan metabolit-metabolit mikroorganisme dalam sektor peternakan memengutarakan alasan pemilihan dampingan.
“Benteng gajah sebagai desa yang prospektif, memerlukan strategi konkrit dalam pemngembangannya, salah satunya melalui community enterprises dengan pengasahan keterampilan sumber daya manusia dan menumbuhkembangkan jiwa kewiraswastaan dalam memanfaatkan potensi dan kemampuan masyarakat sehingga dapat merangsang tumbuhnya kepercayaan, kemandirian dan kerjasama, dan kami sivitas akademika UIN Alauddin Makssar selalu ada untuk masyarakat,” papar Hafsan.
Pada kesempatan yang sama, saat kegiatan berakhir, Kepala Desa Ambo Asse, S.E menyampaikan harapannya.
“Kegiatan serupa telah banyak kami fasilitasi, namun kebermafaatan yang dirasakan oleh peserta sebagai representatif dari masyarakat Benteng Gajah sangat nyata dan akan mengimplementasikan dalam keseharian mereka,” ungkap Ambo Asse.
“Kami sangat berharap UIN Alauddin menindaklanjuti kegiatan ini dengan menetapkan desa kami sebagai desa binaan, Insya Allah kami akan all out memfasilitasi kegiatan-kegiatan serupa,” harapnya.
Harapan pak kades tersebut berlandaskan antusiasme seluruh peserta yang ditunjukkan dengan keseriusan dan keaktifan mereka dalam mengikuti kegiatan hingga akhir acara yang berdurasi sekitar lima jam tersebut.
Sebagian besar berharap akan ada kegiatan serupa bagi mereka dan meminta agar tim bersedia dikontak untuk berkonsultasi. (FP/Rls)