Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id– SLB Negeri 1 Makassar Mengundang seluruh UPT SLB seKabupaten/kota untuk turut serta merayakan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2021, Jumat (3/12/2021).
Perayaan peringatan hari Disabilitas Internasional yang digelar sekolah UPT SLB Negri Makassar mengangkat tema “Kepemimpinan dan Prestasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia Yang Inklusif, Aksesibel dan Berkelanjutan Pasca Covid 19.
Berlangsung dengan sangat hikmad, penyajian seluruh rangkaian pembukaan dilakukan oleh siswa disabilitas. Ini sangat menyentuh perhatian beberapa tamu undangan.
Kepala UPT SLB Negeri 1 Makassar, Andi Hamjan mengungkap, kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari sejak tanggal 2-4. Pihaknya sangat berharap Pemerintah Provinsi Sulsel bisa memberikan dukungan dan support.
“Semoga dukungan dan support dari pemerintah Provinsi Sulsel bisa membantu menyukseskan kegiatan Peringatan Hari Disabilitas. Bertempat di SLB Negeri 1 Makassar, kegiatan ini berlangsung mulai kemarin tanggal 2 hingga hari esok tanggal 4,” jelasnya.
Dalam peringatan ini, pihak panitia menggelar beberapa lomba dengan para peserta adalah penyandang disabilitas. Tidak hanya itu, panitia juga memberikan lapak bagi setiap sekolah yang berpartisipasi untuk menunjukkan hasil karya para peserta didik SLB di seluruh Kabupaten dan Kota.
“Tidak hanya sekedar mengundang para peserta didik SLB se-Provinsi Sulsel, kami juga mengadakan lomba. Lomba yang diperdagangkan adalah tari, fashion show, dan lain sebagainya. Untuk memamerkan hasil karya para peserta disabilitas, kami juga menyediakan lapak,” lanjutnya.
Tingkat kecerdasan peserta didik SLB memang di bawah rata-rata anak normal. Meskipun begitu, mereka tidaklah boleh disepelekan, juga tidak boleh dibeda-bedakan dalam segi perlakuan.
Hal tersebut juga di ucapkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Naomi Octarina dalam sambutannya.
“Saya sangat bangga dengan kegiatan ini, adanya kegiatan ini membuktikan bahwa semua ciptaan Allah itu sempurna di matanya, kita tidak boleh mengesampingkan atau mengucilkan semua ciptaannya,” ungkap Naomi Octarina.
Naomi juga tidak lupa mengucapkan rasa bangganya kepada seluruh tim pengajar dan relawan yang senantiasa membimbing dan mengajar anak yang berkebutuhan khusus.
“Saya juga berterima kasih kepada guru serta relawan SLB yang mengajar sepenuh hati para peserta didik, saya berharap seluruh pengajar untuk terus memberikan contoh yang baik tidak hanya memberi pengetahuan tapi turut serta memberikan contoh nyata baginya,” pungkasnya
.){kind=link}