PINRANG – Dalam upaya membekali siswa dengan keahlian di bidang pertanian dan perikanan, SMAN 2 Pinrang memanfaatkan lingkungan sekolah untuk menanam padi dan menabur bibit ikan. Kegiatan yang dilakukan pada Selasa (21/1) ini merupakan bagian dari penguatan pembelajaran berbasis praktik di Kecamatan Duampanua, Lampa, Pekkabata.
Kepala SMAN 2 Pinrang, Abdul Wahid Nara, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa sekolah harus berperan sebagai wadah yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan.
“Sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga sarana untuk melatih siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan kelestarian alam. Dengan memanfaatkan lahan sekolah, siswa dapat belajar memahami fungsi dan manfaat lahan untuk kehidupan, baik sebagai sumber pembelajaran maupun nilai ekonomi,” ujar Wahid Nara, yang pernah meraih penghargaan sebagai Kepala Sekolah Inovatif Sulawesi Selatan dan menjadi utusan pada ajang nasional yang digelar Kemendikdasmen pada Hari Guru Nasional (HGN) 2024.
Kegiatan ini dilakukan di lahan-lahan kosong di sekitar sekolah yang telah diolah menjadi sawah dan empang. Menurut Wahid Nara, pemanfaatan lahan sekolah tidak hanya memberikan manfaat pembelajaran berbasis pengalaman, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi siswa untuk memahami pentingnya keberlanjutan lingkungan.
Muh. Fajaruddin, S.Pd., pembina OSIS SMAN 2 Pinrang, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), khususnya pada tema keberlanjutan kehidupan.
“Program penanaman padi dan budidaya ikan ini menjadi pembelajaran lintas disiplin ilmu, di mana siswa diajak untuk mengamati dan mencari solusi terhadap masalah lingkungan sekitar,” jelas Fajaruddin.
Sekolah yang berjarak 24 kilometer dari pusat Kota Pinrang ini dianggap ideal untuk penerapan program keberlanjutan melalui kegiatan pertanian dan perikanan. Dengan adanya program ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mempraktikkan bertani dan membudidayakan ikan sebagai bekal masa depan mereka.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menanamkan kesadaran pada siswa tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan mereka pengalaman praktis di bidang pertanian dan perikanan,” tambah Fajaruddin.
Program ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak dan diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah lain dalam mengembangkan pembelajaran berbasis lingkungan dan keberlanjutan. (Nasri. T)