BARRU – SMAN 4 Barru mengadakan upacara bendera memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan penuh khidmat.
Upacara ini dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah di lapangan utama SMAN 4 Barru, Cilellang, Kec. Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada Rabu, 17 Juli 2024.
Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan para siswa berbaris rapi mengenakan seragam putih abu-abu. Semangat nasionalisme tampak dari antusiasme siswa mengikuti jalannya upacara.
Kepala Sekolah SMAN 4 Barru, Hasby, menyatakan bahwa upacara bendera rutin seperti ini bertujuan meningkatkan kesadaran nasional di kalangan siswa. “Selain upacara hari Senin, kami juga mengadakan upacara 17 Agustus, Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Sumpah Pemuda, dan kegiatan lainnya.
Informasi tentang kegiatan ini disampaikan kepada guru, staf, dan siswa sehari sebelumnya,” ujar Hasby kepada Fajar Pendidikan.
Selain itu, apel pagi rutin dilaksanakan setiap Rabu pukul 07.15-07.30, melibatkan siswa sebagai pelaksana apel dan pembina dari unsur OSIS. “Kami juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka,” tambah Hasby.
Nilai-nilai yang ditanamkan melalui peringatan Hari Kesadaran Nasional meliputi pengorbanan para pahlawan, nasionalisme, patriotisme, dan semangat kebangsaan.
“Mari kita jadikan Hari Kesadaran Nasional ini sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas, kapasitas, dan kapabilitas dengan belajar bersungguh-sungguh,” tutur Hasby.
Kesadaran nasional juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui sikap saling menghormati dan menghargai tanpa memandang latar belakang. Hal ini dimulai sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Namun, Hasby mengakui adanya tantangan besar dalam menanamkan kesadaran nasional di era digital ini. “Pendidikan memiliki peran penting dan strategis dalam membentuk generasi muda yang sadar nasional.
Melalui pendidikan, siswa memahami sejarah perjuangan bangsa, pentingnya persatuan, kerjasama, serta identitas sebagai bangsa,” ujarnya.
Langkah konkret yang diambil sekolah meliputi pembelajaran P5 untuk mencapai enam dimensi profil pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.
Pembinaan juga dilakukan melalui ekstrakurikuler pramuka dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.