SMKN 1 Pangkep Selaraskan Kurikulum dengan Kebutuhan IDUKA

Selangkah lagi lebih maju yang kini dicapai SMKN 1 Pangkep. Pada Selasa, 13 September 2022, sekolah menengah kejuruan yang dipercayakan selama ini menyandang posisi sebagai SMK Pusat Unggulan di Kabupaten Pangkep, menggelar Workshop ‘’Penyelarasan Kurikulum dan Bahan Ajar Program SMK Pusat Keunggulan Tahun 2022 Skema Lanjutan’’.

Workshop yang khusus pesertanya adalah guru-guru Multimedia, dibuka Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Kabupaten Pangkep, Jumain didampingi Kepala Seksi Pembinaan SMK dan PKPLK (Pendidikan Khusus Pelayanan Khusus) Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Pangkep, Asmah Amin; Kepsek SMKN 1 Unggulan Pangkep, H Muh Nurdin B.

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Universitas Muhammadiyah sebagai perguruan tinggi pendamping, yakni Sirajuddin dan Muhmun; PT FAJAR MEDIA PENDIDIKAN sebagai mitra Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), yakni Direktur/Pemimpin Redaksi, Hj A Nurhayana Kamar dan Wakil Pemimpin Redaksi, Sriyanto Alwina Handayani.

Workshop yang dijadwalkan selama dua hari tersebut, pesertanya khusus guru-guru dari jurusan Multimedia, berjumlah 22 orang. Dalam rangkaian acara, juga diadakan penandatanganan MoU antara SMKN 1 Unggulan Pangkep dengan PT FAJAR MEDIA PENDIDIKAN, untuk beberapa program. MoU berlangsung selama 3 tahun. Juga dari Dunia usaha lainnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Pangkep, Jumain menyambut baik pelaksanaan workshop yang digelar SMKN 1 Pusat Keunggulan Pangkep ini. Sekarang ini, katanya, ada lagi kurikulum baru dan sudah beberapa kali berubah.

Baca Juga:  UPT SPF SMPN 4 Makassar Gelar Pemilihan Duta Baca Pelajar

Meski selalu berubah, katanya lagi, tidak ada kurikulum yang dinyatakan terbaik. Selalu saja ada perubahan-perubahan. “Misalnya, kurikulum 68, 75, 84, 94, 2004 yang istilahnya KBK (kurikulum berbasis kompetensi). Kemudian masuk kurikulum 2013, kemudian lagi masuk ke kurikulum tahun 2022, yaitu Kurikulum Merdeka.”

Karena itu, ucapnya, setiap satuan pendidikan, apalagi SMKN 1 adalah SMK Pusat Keunggulan, tentunya persoalan penyelarasan kurikulum itu, mesti ada. Apa dan pilihannya apa, menyandang sebagai SMK Unggulan. ‘’Jangan hanya semacam simbol saja. Yang kita inginkan adalah persoalan luaran. Siapa tahu kita menyandang pusat keunggulan, tetapi persoalan luaran kita di lapangan kerja, tidak unggulan,” ujarnya.

Kacab Dinas Pendidikan Wilayah IX itu berharap, kurikulum ada penyelarasan dengan dunia kerja. ‘’Bagaimana diupayakan agar anak-anak kita ini berhasil dan sukses di dunia kerja,” imbaunya. ‘’Karena itu, keberhasilan sekolah ini adalah kalau anak itu mampu mengaplikasikan ilmunya,” tambahnya.

Kemudian di sisi lain, Kacab Jumain juga berharap imtaq, iptek dan akhlak harus berjalan seiring dengan bahan ajar lainnya. ‘’Biar bagaimana cerdasnya anak-anak, bila tidak ada akhlak budi pekertinya dan sopan santun yang dimiliki, dunia usaha pasti berpikir untuk menerimanya. Demikian, biar bagaimana anak punya skill, tetap manakala dia tidak memiliki suatu karakter yang baik,” tegasnya.

- Iklan -
Baca Juga:  Transformasi Pendidikan Indonesia Pasca-Kurikulum Merdeka

Kacab Jumain juga menegaskan, manfaatkan kesempatan bersama tiga tahun di sekolah untuk menempa siswa. Dia berharap, satu bulan ke depan, ada hasil karya yang bisa ditampilkan SMK Negeri 1 Pangkep.

Disaksikan Kepala Seksi Pembinaan SMK dan PKPLK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Pangkep, Asmah Amin; Direktur/Pemimpin Redaksi FAJAR PENDIDIKAN, Nurhayana Kamar dan Kepala SMKN 1 Pangkep, H Muh Nurdin B menandatangani MoU untuk beberapa program dalam rangka penyelarasan kurikulum dan bahan ajar program SMKN 1 Pangkep dengan pihak IDUKA, Selasa (13/9).
Disaksikan Kepala Seksi Pembinaan SMK dan PKPLK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Pangkep, Asmah Amin; Direktur/Pemimpin Redaksi FAJAR PENDIDIKAN, Nurhayana Kamar dan Kepala SMKN 1 Pangkep, H Muh Nurdin B menandatangani MoU untuk beberapa program dalam rangka penyelarasan kurikulum dan bahan ajar program SMKN 1 Pangkep dengan pihak IDUKA, Selasa (13/9).

Pada kesempatan tersebut, Kepala SMK 1 Pangkep, H Muh Nurdin menjelaskan, banyak even yang digelar sekolahnya dalam penyelarasan kurikulum. Workshop tentang penyelarasan kurikulum sudah diadakan selama dua tahun dan saat ini untuk tahap kedua. Tahap pertama tahun lalu, khusus guru Jurusan Pemasaran.

Yang dihadirkan di tahap kedua ini adalah khusus guru multimedia. Jumlahnya hanya 22 orang. Sebab, katanya, memang tingkatan kelasnya hanya 6. Masing-masing dua kelas pertingkatan.

Kegiatan tersebut, menurut Nurdin, bertujuan mengupayakan ada sinergi, link and match antara dunia usaha dengan industri dan sekolah. ‘’Kehadiran narasumber, pendamping, guru tamu, memberikan penjelasan, hal-hal mana yang belum ada di kurikulum untuk dimplementasikan siswa, mulai dari magang, sampai memasuki pasaran kerja. Agar anak didik sudah berbekal pemahaman, keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industry atau dunia kerja,” jelasnya. (ANA)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU