SMP Negeri 1 Tompobulu Kabupaten Bantaeng mendorong gerakan literasi. Sejumlah program dilakukan dalam upaya mengembangkan mengembangkan minat baca peserta didik.
Sarana dan prasarana pendukung dalam kegiatan literasi pun dihadirkan lewat program Sudut Baca dan Tulis Kelas. Dimana tiap kelas dilengkapi dengan buku-buku non teks pelajaran.
Guru SMP Negeri 1 Tompobulu, Muhammad Habis SPd menjelaskan, Sudut Baca dan Tulis Kelas ini didesain seunik dan senyaman mungkin bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan literasi. Berbagai slogan literasipun turut menghiasi sudut baca ini.
“Dengan harapan bisa menjadi pemantik bagi peserta didik untuk menjadikan kegiatan membaca sebagai sebuah kebutuhan,” imbuh Hasbi, guru yang menangani urusan kurikulum ini, Selasa (14/12/2021).
Selain itu, sekolah juga menyediakan sudut Baca Sekolah yang disediakan di Aula Terbuka yang terletak di depan ruang guru. Tidak hanya itu, pihak sekolah tengah menyelesaikan Cafe Baca yang terletak di Samping Ruangan Perpustakaan. Tempat itu akan jadi spot membaca dengan suasana yang agak santai.
Hasbi memaparkan, saat ini SMP Negeri 1 Tompobulu selama ini sudah menjalankan program gerakan literasi lainnya. Di antaranya, Kegiatan Literasi Buku Bacaan Non Teks dan Literasi Al-Quran yang dilakukan sebelum jam pertama dimulai. Kegiatan ini berdurasi 30 menit dengan alokasi waktu membaca Buku Bacaan Non Teks selama 20 menit dan Literasi Al-Quran selama 10 menit.
“Untuk Literasi Buku Bacaan, setelah waktu membaca yang disediakan telah selesai, peserta didik diminta untuk menuliskan informasi yang diperoleh di Lembar Hasil Bacaanku yang telah disediakan di tiap-tiap kelas. Dengan harapan peserta didik bukan hanya sekadar membaca tapi diharapkan mereka mampu mengolah informasi yang diperoleh dan menuliskannya kembali sebagai sebuah informasi yang bisa dibaca orang lain,” urai dia.
Pada Lembar Hasil Bacaanku ini, diharapkan orang yang membacanya mendapatkan sebuah informasi walaupun tanpa membaca langsung bukunya. Kemudian untuk Kegiatan Literasi Al – Quran, dengan dipandu oleh salah seorang peserta didik, mereka diminta untuk membaca beberapa ayat Al-Quran.
“Setiap selesai 1 ayat, salah seorang peserta didik lainnya membacakan terjemahan dari ayat yang baru saja dibacakan,” sambung Hasbi.
Kehadiran Sudut Baca dan Tulis Kelas tidak serta merta menghilangkan fungsi perpustakaan. Pengelola perpustakaan telah membuat jadwal kunjungan Perpustakaan bagi setiap kelas setiap harinya. Kunjungan dilakukan selama 30 menit sebelum pembelajaran jam pertama dimulai.
“Jadi kelas yang mendapat jadwal Kunjungan Perpustakaan maka kelas tersebut tidak melakukan kegiatan literasi di kelasnya melainkan di perpustakaan sekolah, akan tetapi mereka tetap menuliskan informasi hasil bacaan pada Lembar Hasil Bacaanku yang tersedia di Perpustakaan,” paparnya.
Adapun satu terobosan baru yang dilakukan oleh pengurus perpustakaan adalah menghadirkan perpustakaan Digital dengan nama Macca Digital’s Library. Program ini baru-baru diluncurkan bersamaan dengan kegiatan Open Day pada akhir bulan November lalu yang juga merupakan rangkaian terakhir dari Lighthouse School Program PSF – SDO di tahun 2021 ini.
“Kehadiran perpustakaan digital ini diharapkan bisa memfasilitasi minat baca peserta didik kami tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, peserta didik bisa membaca di manapun dan kapanpun mereka butuh,” jelas Hasbi. (*)