Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Berdasarkan rilis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jendral Penguatan Riset Dan Pengembangan pertanggal 19 November 2019, menunjukkan kinerja penelitian STIE Nobel Indonesia mengalami peningkatan dari klaster binaan menjadi madya, selain itu peningkatan kinerja pengabdian juga meningkat menjadi memuaskan.
Dalam pencampaian peningkatan kinerja itu merupakan kerja keras dari seluruh jajaran sivitas akademika STIE Nobel Indonesia, khususnya lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (PPPM) yang dipimpin oleh Fitriani Latief, S.P., M.M.
Fitriani Latief menyampaikan bahwa peningkatan kinerja ini tidak terlepas dari dukungan pihak LLDIKTI Wilayah IX dan juga pihak Yayasan Pendidikan Nobel Indonesia.
“Bantuan dan dukungan baik moril maupun finansial sangat membantu serta memotivasi para dosen dalam melakukan penelitian dan pembuatan jurnal mereka, kami dari lembaga PPPM STIE Nobel Indonesia pun konsisten dalam pengingputan dan pelaporan ke Kemenristek Dikti,” ungkapnya.
“Penelitian yang dilakukan oleh dosen serta pembuatan jurnal yang mereka lakuakan tentunya jadi indikator penting dalam peningkatan penelitian begitu pun dengan program Kuliah kerja nyata-PPM yang diselenggarakan tiap tahunnya menjadi indikator dalam peningkatan predikat pengabdian STIE Nobel Indonesia,” tambahnya.
Laporan lembaga PPPM yang dijadikan acuan penilaian itu mulai 2016 hingga 2018, ke depan peningkatan penelitian dan pengabdian akan terus dilakukan guna mengembangkan sumber daya manusia yang unggul dan institusi perguruan tinggi yang terdepan. (FP/Rls)