Menu gorengan menjadi salah satu idola saat berbuka puasa. Selain pilihan yang beragam, menu goreng terasa gurih dan enak.
Namun, Anda harus mulai menguranginya karena menu gorengan memiliki dampak negatif jika dikonsumsi secara rutin.
Menu gorengan ini mengandung kadar lemak yang tinggi dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit bila kita mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan.
Ketahui apa saja dampak negatif jika keseringan makan gorengan ketika berbuka puasa:
Mengganggu sistem pencernaan
Salah satu dampak negatif berbuka puasa dengan gorengan adalah mengganggu sistem pencernaan. Lemak pada gorengan disebut sulit dicerna oleh tubuh.
Jika gorengan adalah makanan pertama yang dikonsumsi saat berbuka, kinerja saluran pencernaan akan terganggu.
Saluran pencernaan akan bekerja lebih keras untuk mencerna gorengan yang memiliki kandungan lemak. Di samping itu, tubuh akan lambat dalam memproses nutrisi dari makanan lain.
Kenaikan berat badan
Rupanya makanan manis bukan salah satu pemicu berat badan naik.
Dampak negatif berbuka puasa dengan gorengan adalah memicu kenaikan berat badan, karena lemak sulit di cerna dan akan tertimbun di dalam tubuh.
Para ahli menyebutkan, di dalam satu gram minyak goreng terdapat kandungan 10 gram kalori.
Terbayang kan, apa jadinya jika kita mengonsumsi banyak gorengan? Dalam sebulan berat badan kita bisa bertambah walau berpuasa.
Memicu rasa gatal di tenggorokan
Dampak negatif berbuka puasa dengan gorengan adalah memicu rasa gatal di tenggorokan.
Terkadang gorengan yang di makan akan memicu rasa gatal di tenggorokan lantaran adanya akrolein atau senyawa organik tak jenuh pada gorengan.
Senyawa akrolein akan terbentuk dari minyak goreng yang sudah di pakai berkali-kali untuk membuat gorengan.
Coba perhatikan, apakah penjual gorengan yang sering kita datangi rajin mengganti minyak goreng dengan yang baru atau terus-menerus memakai minyak goreng yang sudah menghitam warnanya?