Sebelumnya otoritas China menyebut varian baru Covid-19, Omicron, masuk ke negaranya melalui dokumen pos yang dikirimkan dari Kanada. Hal ini terlihat dari dua kasus di Beijing dan Shenzhen.
Berbagai strategi dilakukan China dalam mencegah penularan virus Corona varian Omicron. Salah satunya, otoritas layanan pos memerintahkan pekerjanya melakukan disinfeksi terhadap paket yang dikirim dari luar negeri.
Dilansir dari AFP, Pemerintah China juga menyerukan warga mengurangi pesanan dari luar negeri. Perintah itu dikeluarkan setelah otoritas China mengklaim surat dari luar negeri bisa menjadi sumber wabah terbaru virus Corona (COVID-19).
China yang menjadi sumber pertama munculnya virus Corona pada akhir tahun 2019, berpegang teguh pada kebijakan ketat untuk menargetkan nol kasus Corona. Kebijakan itu diambil meskipun negara-negara lain telah membuka perbatasan dan perekonomian.
China berjuang menghadapi kemunculan wabah-wabah kecil Corona di berbagai wilayahnya. Salah satunya termasuk Beijing yang tengah bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari mendatang.
Pejabat China dalam beberapa hari terakhir menyatakan bahwa sejumlah orang bisa terinfeksi Corona dari paket-paket yang dikirimkan dari luar negeri.
Menurut otoritas setempat, seorang wanita di Beijing tidak melakukan kontak dengan pasien Corona. Akan tetapi dinyatakan positif Corona untuk varian yang sama seperti yang ditemukan di Amerika Utara.
Pada Senin (17/11) waktu setempat, pihak Pos China merilis pernyataan yang memerintahkan para pekerjanya untuk melakukan disinfeksi terhadap kemasan bagian luar untuk semua surat internasional ‘sesegera mungkin’.
Selain itu, pos China juga mewajibkan para pekerja yang mengurusi surat dan paket dari luar negeri untuk menerima dosis booster vaksin Corona.