Publik Diminta Kurangi Pembelian Luar Negeri
Tak sampai di situ, layanan pos China juga meminta publik untuk mengurangi pembelian dan pengiriman dari ‘negara-negara dan wilayah dengan risiko epidemi tinggi untuk wilayah luar negeri’. Diperintahkan juga bahwa surat-surat domestik ditangani di area yang terpisah untuk mencegah kontaminasi silang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) sama-sama menyatakan bahwa risiko terinfeksi dari permukaan yang terkontaminasi — yang disebut transmisi fomite — tergolong rendah dan semakin kecil kemungkinannya seiring berjalannya waktu.
Bahkan, CDC mengatakan bahwa ada pengurangan sebesar 99 persen untuk jejak virus yang tertinggal di sebagian besar permukaan dalam waktu tiga hari. Namun demikian, China tak mau mengambil risiko apapun, terlebih menjelang digelarnya Olimpiade Musim Dingin bulan depan. Otoritas China menerapkan lockdown lokal secara ketat
Otoritas China juga menggelar tes Corona massal dan menggunakan aplikasi pelacakan kontak untuk membatasi penularan segera setelah kasus baru terdeteksi. Sementara itu, jutaan warga China terjebak di rumah masing-masing di berbagai kota dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu terjadi setelah kasus varian Delta dan varian Omicron melonjak.
Beberapa penularan terbaru terdeteksi di area-area yang diketahui menerima banyak paket internasional, termasuk di kota pelabuhan Tianjin dan pusat manufaktur Guangdong. Pada Selasa (18/1) waktu setempat, China melaporkan 127 kasus penularan lokal Corona di wilayahnya.