Syarat, Panduan dan Cara Daftar Vaksin Booster Terbaru

Pemerintah memulai program vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster untuk seluruh masyarakat.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, sebanyak 244 kabupaten/kota memenuhi syarat untuk melaksanakan vaksinasi booster,

yaitu 70 persen cakupan vaksinasi dosis pertama dan 70 persen dosis kedua.

Di lansir dari laman resmi Kemenkes, vaksin booster diberikan secara gratis dan di prioritaskan untuk kelompok lansia dan kelompok rentan (peserta BPJS PBI).

Namun, pada prinsipnya, vaksin booster di berikan untuk usia 18 tahun ke atas dan telah menerima vaksin dosis kedua dalam jangka waktu minimal 6 bulan.

Berikut ini panduan mengecek tiket dan jadwal vaksinasi booster:

Masyarakat yang masuk kelompok prioritas dapat segera mengecek tiket dan jadwal vaksinasi booster di situs web dan aplikasi PeduliLindungi.

Baca Juga:  Kemkomdigi dan KPAI Perkuat Kerja Sama Lindungi Anak dari Kejahatan Digital

Tiket tersebut dapat di gunakan di fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat pada waktu yang sudah di tentukan.

Panduan dan Ketentuan Jenis Vaksin booster

Hal paling penting untuk di ketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan tiga kombinasi jenis vaksin Covid-19 sebagai vaksin booster.

Pertama, penerima vaksin Sinovac dosis pertama dan dosis kedua mendapatkan menggunakan vaksin Pfizer setengah dosis sebagai booster.

Kedua, penerima vaksin Sinovac dosis lengkap juga dapat menggunakan setengah dosis vaksin AstraZeneca sebagai booster.

- Iklan -

Ketiga, penerima vaksin AstraZeneca dosis lengkap bisa menggunakan setengah dosis vaksin Moderna sebagai booster.

tiga kombinasi jenis vaksin booster tersebut berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada dan hasil riset yang sudah di setujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan ITAGI.

“Sudah di setujui BPOM dan ITAGI yang nantinya bisa berkembang tergantung pada hasil riset yang baru daan ketersediaan vaksin yang ada,”
kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (11/1/2022).

Selain itu, Budi mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian setengah dosis vaksin booster memberikan antibodi yang lebih baik dan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang rendah.

Baca Juga:  Microsoft Investasi 27,6 Triliun untuk AI di Indonesia

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU