Hutan merupakan rumah bagi para satwa karena merupakan habitat alaminya. Hutan juga dihuni oleh flora dan fauna yang dilindungi.
Namun, sangat disayangkan banyak kasus deforestasi yang terjadi di berbagai negara, khususnya Indonesia. Deforestasi memiliki dampak buruk untuk hutan dan ekosistemnya.
Apa Itu Deforestasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deforestasi merupakan aktivitas penebangan hutan.
Dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.30/MENHUT-II/2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD), juga dituliskan tentang pengertian dari deforestasi.
Deforestasi merupakan pengubahan area hutan menjadi lahan tidak berhutan secara permanen, untuk aktivitas manusia. Secara tidak langsung, deforestasi mengubah fungsi hutan yang awalnya untuk pelestarian lingkungan serta ekosistemnya menjadi kepentingan manusia.
Mengutip dari situs World Wide Fun for Nature (WWF), hampir sebagian besar aktivitas deforestasi ditujukan untuk membuka lahan produksi pangan.
Contohnya adalah pembukaan lahan untuk peternakan, pertanian serta perkebunan. Tanpa disadari, dengan melakukan deforestasi, kerusakan hutan dan bumi semakin di depan mata.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hutan adalah paru-paru dunia dan tempat tinggal bagi flora dan fauna. Jika hutan dideforestasi, maka pasokan oksigen di bumi akan semakin berkurang. Karena pohon menyerap CO2 atau karbon dioksida untuk diubah menjadi O2 atau oksigen.
Deforestasi hutan akan menyebabkan kandungan karbon dioksida serta gas rumah kaca semakin tinggi atau tidak terkendali.
Selain itu, dampak buruk lain dari desforestasi hutan adalah meningkatnya pemanasan global akibat kerusakan hutan dan atau deforestasi.
Dampak lainnya adalah banjir akan terjadi karena hutan yang bertugas untuk mencegah banjir telah dirusak atau dideforestasi. Maka dari itu sangat penting untuk menjaga dan melestarikan hutan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikannya?