Tahukah Kamu? Ketika Melihat Objek Angkasa Melalui Teleskop, Sebenarnya Kita Sedang Melihat Kenampakan Dari Masa Lalu

Suatu saat ketika kamu mendapatkan kesempatan untuk melihat alam semesta menggunakan teleskop yang besar, kamu juga sebenarnya mendapatkan kesempatan untuk melihat ke masa lalu, lho. Penasaran bagaimana ini bisa terjadi?

Dalam mengukur jarak objek luar angkasa, para astronom biasanya menggunakan tahun cahaya. Eits, walaupun ada kata “tahun”, tahun cahaya adalah satuan jarak seperti kilometer, meter, atau mil, bukan satuan waktu.

Satu tahun cahaya maksudnya adalah jarak yang di tempuh cahaya dalam satu tahun Bumi. Dengan kecepatan cahaya yang dibulatkan menjadi 300.000 kilometer per detik, maka 1 tahun cahaya setara dengan sekitar 9,4 triliun kilometer.

Seperti yang sudah disinggung di atas, cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Kecepatan ini tampaknya sangat cepat, tetapi nyatanya objek-objek di alam semesta berjarak sangat jauh sehingga cahaya dari mereka membutuhkan banyak waktu agar bisa mencapai kita. Semakin jauh jarak suatu objek, semakin jauh kita melihatnya di masa lalu.

Kita mulai dari contoh yang paling dekat deh. Matahari kita adalah bintang yang paling dekat dengan Bumi kita. Jaraknya diketahui mencapai sekitar 150 juta kilometer. Kalau dikonversikan ke tahun cahaya, maka jaraknya sekitar 8,3 menit cahaya dari Bumi. Dengan kata lain, cahaya Matahari membutuhkan waktu sekitar 8,3 menit untuk mencapai kita. Artinya, pada siang hari yang terik, kita sedang melihat atau menerima cahaya Matahari dari 8,3 menit yang lalu.

Baca Juga:  Mengenal Istilah-istilah dalam Perhotelan yang Penting Kamu Ketahui

Bintang terdekat berikutnya dari planet kita berjarak sekitar 4,2 tahun cahaya, yaitu Proxima Centauri. Jadi, ketika kita melihat bintang Proxima Centauri pada detik ini, kita sebenarnya sedang melihat kondisinya 4,3 tahun yang lalu. Hal ini juga berlaku bagi semua bintang lain yang dapat kita lihat dengan mata kita. Semakin jauh jarak bintangnya, semakin kita melihat cahaya dari bintang itu pada masa lalunya.

Itu baru bintang. Jarak ke galaksi tetangga lebih jauh lagi. Galaksi besar terdekat dengan planet kita, Andromeda, berjarak 2,5 juta tahun cahaya. Kalau kamu bisa melihat galaksi Andromeda malam ini, kamu sedang melihat cahayanya dari 2,5 juta tahun yang lalu.

Baca Juga:  Mengenal 25 Pahlawan Nasional Indonesia, Kamu Wajib Tahu!

Menariknya lagi, pada tahun 2016, Teleskop Antariksa Hubble berhasil mengamati galaksi terjauh yang pernah dilihat manusia. Galaksi yang berusia sangat muda ini disebut GN-z11. Jaraknya diperkirakan sekitar 13,4 miliar tahun cahaya. Yup, saat kita melihatnya ari ini, kita sedang melihat cahaya darinya sejak 13,4 miliar tahun yang lalu, atau hanya 400 juta tahun setelah big bang!

Hal itu menjadikan GN-z11 sebagai salah satu galaksi pertama yang pernah terbentuk di alam semesta. Mempelajari tentang galaksi-galaksi pertama yang terbentuk setelah big bang seperti ini sangat membantu kita dalam memahami seperti apa alam semesta awal itu.

- Iklan -

Secara logika, jika kita bisa menempatkan cermin yang cukup lebar pada jarak 65 juta tahun cahaya dari Bumi, lalu meneropong cermin itu dari planet kita, kita mungkin masih bisa melihat dinosaurus yang berjalan-jalan di permukaan Bumi.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU